
Pak Jokowi! Ini Kriteria Menteri dari Bos Bursa Saham
Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 July 2019 11:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap Presiden Joko Widodo segera membentuk kabinet baru, dimana menteri yang bisa membuat terobosan mengatasi permasalah ekonomi Indonesia.
"Tentunya yang menkonya yang kredibel, menteri keuangan yang bagus. Terus terkait yang perekonomian, yang kuat. Tentunya dengan perekonomian kuat dengan sendirinya kita (pasar modal) juga akan kuat. Kalau perekonomian lebih stabil, kita akan lebih bagus kedepannya. Dari pada investor kan itu, kestabilan, stabilitas ekonomi," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Terkait hal pasar modal, dia menyebutkan perlu adanya revisi undang-undang pasar modal terutama dalam hal perdagangan perdagangan surat utang yang saat ini masih dalam bentuk over the counter (OTC) yang diharapkan partisipannya bisa bertambah, tak hanya anggota bursa (AB) saja yang terlibat namun juga dengan perbankan.
UU pasar modal terbilang sudah lama sekali direvisi, terakhir pada 1995. Artinya, banyak hal yang saat in dinilai perlu diubah agar tetap relevan dengan kondisi saat ini.
"Karena yang terakhir undang undang pasar modal tahun 1995, artinya sudah berapa tahun yang lalu 24 tahun yang lalu. Ada beberapa yang memang harus diperbaiki. Contohnya ada beberapa yang kita mau masukan ke perdagangan bursa, misalnya OTC untuk perdagangan surat utang. OTC trading sehingga partisipan diperluas tidak hanya anggota bursa tapi juga mungkin perbankan yang bisa menjadi partisipan kita," jelas dia.
Menurut dia, saat ini bursa sudah menyiapkan pasar perdagangan alternatif untuk surat utang ini, dengan demikian untuk mendukung pengembangan ini diperlukan perluasan partisipan.
Menebak Calon Menteri yang Pas untuk Jokowi
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Aroma Reshuffle Menggema, Siapa Tersingkir & Siapa Naik?
"Tentunya yang menkonya yang kredibel, menteri keuangan yang bagus. Terus terkait yang perekonomian, yang kuat. Tentunya dengan perekonomian kuat dengan sendirinya kita (pasar modal) juga akan kuat. Kalau perekonomian lebih stabil, kita akan lebih bagus kedepannya. Dari pada investor kan itu, kestabilan, stabilitas ekonomi," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Terkait hal pasar modal, dia menyebutkan perlu adanya revisi undang-undang pasar modal terutama dalam hal perdagangan perdagangan surat utang yang saat ini masih dalam bentuk over the counter (OTC) yang diharapkan partisipannya bisa bertambah, tak hanya anggota bursa (AB) saja yang terlibat namun juga dengan perbankan.
UU pasar modal terbilang sudah lama sekali direvisi, terakhir pada 1995. Artinya, banyak hal yang saat in dinilai perlu diubah agar tetap relevan dengan kondisi saat ini.
Menurut dia, saat ini bursa sudah menyiapkan pasar perdagangan alternatif untuk surat utang ini, dengan demikian untuk mendukung pengembangan ini diperlukan perluasan partisipan.
Menebak Calon Menteri yang Pas untuk Jokowi
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Aroma Reshuffle Menggema, Siapa Tersingkir & Siapa Naik?
Most Popular