
Siap Caplok Bank di Filipina & Vietnam, Saham BMRI Amblas
tahir saleh, CNBC Indonesia
05 July 2019 11:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih terkoreksi pada awal perdagangan sesi I Jumat ini (5/7/2019) di tengah rencana emiten bank BUMN ini ingin mencaplok bank asal Filipina dan Vietnam.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, saham BMRI minus 3,12% pada pukul 11.01 WIB di level Rp 7.775/saham dengan nilai transaksi Rp 386,66 miliar dan volume perdagangan 49 juta saham.
Investor asing hari ini melepas saham BMRI atau net sell hingga Rp 212,59 miliar dan secara tahun berjalan (year to date) asing lepas saham Bank Mandiri mencapai Rp 501 miliar di semua pasar. Secara year to date saham BMRI masih mencatatkan kenaikan tipis 5,42% sejak Januari hingga hari ini.
Bank ini sebetulnya mendapatkan sentimen positif dengan rencana perseroan yang mulai mencari lagi bank-bank asal Filipina untuk diakuisisi. Tak hanya Filipina, Bank Mandiri juga tengah melihat kemungkinan pencaplokan bank luar negeri di Vietnam.
Sejatinya, Bank Mandiri sudah merencanakan hal ini di tahun 2017. Namun, rencana ditunda lantaran rasio kredit macet (non-performing loan) masih tinggi kala itu.
"Memang kan kami waktu itu pernah ada upaya ke sana. Tapi karena waktu itu kan NPL-nya masih tinggi. Kita mulai lagi [penjajakan] 2019 akhir sampai 2020. Kita mulai coba menjelajahi lagi mencari potensi," papar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmojo usai Rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (4/7/2019).
Soal berapa dana yang disiapkan untuk mengakuisisi dua bank Filipina tersebut, Tiko (panggilan akrabnya) tidak menjawab. Namun ia memastikan bank yang akan diakuisisi itu berukuran sedang hingga kecil (mid to small). Bank berskala mid to small dipilih untuk kemudian dibesarkan nantinya.
"Kalau pengalaman kita di Malaysia dan Singapura, kalau kita bikin branch dari nol itu perkembangannya agak lama. Jadi kita berpikir, kita coba acquire," tutur Tiko.
Bank Mandiri batal caplok Bank Permata.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hoi) Next Article LIVE NOW! Dirkeu Bank Mandiri Buka-bukaan Soal Kinerja Bisnis
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, saham BMRI minus 3,12% pada pukul 11.01 WIB di level Rp 7.775/saham dengan nilai transaksi Rp 386,66 miliar dan volume perdagangan 49 juta saham.
Investor asing hari ini melepas saham BMRI atau net sell hingga Rp 212,59 miliar dan secara tahun berjalan (year to date) asing lepas saham Bank Mandiri mencapai Rp 501 miliar di semua pasar. Secara year to date saham BMRI masih mencatatkan kenaikan tipis 5,42% sejak Januari hingga hari ini.
Bank ini sebetulnya mendapatkan sentimen positif dengan rencana perseroan yang mulai mencari lagi bank-bank asal Filipina untuk diakuisisi. Tak hanya Filipina, Bank Mandiri juga tengah melihat kemungkinan pencaplokan bank luar negeri di Vietnam.
Sejatinya, Bank Mandiri sudah merencanakan hal ini di tahun 2017. Namun, rencana ditunda lantaran rasio kredit macet (non-performing loan) masih tinggi kala itu.
"Memang kan kami waktu itu pernah ada upaya ke sana. Tapi karena waktu itu kan NPL-nya masih tinggi. Kita mulai lagi [penjajakan] 2019 akhir sampai 2020. Kita mulai coba menjelajahi lagi mencari potensi," papar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmojo usai Rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (4/7/2019).
Soal berapa dana yang disiapkan untuk mengakuisisi dua bank Filipina tersebut, Tiko (panggilan akrabnya) tidak menjawab. Namun ia memastikan bank yang akan diakuisisi itu berukuran sedang hingga kecil (mid to small). Bank berskala mid to small dipilih untuk kemudian dibesarkan nantinya.
"Kalau pengalaman kita di Malaysia dan Singapura, kalau kita bikin branch dari nol itu perkembangannya agak lama. Jadi kita berpikir, kita coba acquire," tutur Tiko.
Bank Mandiri batal caplok Bank Permata.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hoi) Next Article LIVE NOW! Dirkeu Bank Mandiri Buka-bukaan Soal Kinerja Bisnis
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular