Emiten Khawatir, Nilai Emisi Obligasi Semester I-2019 Jeblok

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 July 2019 14:53
Capaian ini lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 75,28 triliun dari 55 perusahaan.
Foto: Obligasi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Penilai Harga Efek Indonesia atau Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menyatakan hingga semester pertama 2019, penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp 54,41 triliun dari 32 perusahaan. Capaian ini lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 75,28 triliun dari 55 perusahaan.

"Penerbitan corporate bonds hingga semester I 2019 sebanyak 32 emiten 117 seri dengan total outstanding Rp.54,41 triliun," kata Direktur IBPA Wahyu Trenggono kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/7/2019).

Mengacu data IBPA yang diterima CNBC Indonesia, hingga semester I-2019, secara sektoral, keuangan masih memimpin penerbitan emisi obligasi dengan nilai terbesar yaitu Rp 37,78 triliun atau sebesar 69,43% diikuti sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi sebesar Rp 8,13 triliun atau 14,94%.


Emiten Khawatir, Nilai Emisi Obligasi Semester I-2019 SusutFoto: Dok IBPA

Sektor industri dasar menempati posisi ketiga dengan nilai emisi yang diterbitkan sebesar Rp 4,84 triliun atau setara 8,24%. Selanjutnya adalah sektor properti, pertambangan dan perdagangan dengan masing-masing emisi obligasi sebesar Rp 3,67 triliun, Rp 290 miliar dan Rp 53 miliar.

Dari jumlah tersebut, emiten dengan peringkat utang AAA masih mendominasi dengan persentasi 56,86% atau dengan nilai emisi Rp 30,94 triliun. Disusul peringkat rating AA+ sebanyak 19,53% dengan nilai emisi sebesar Rp 10,62 triliun.

Emiten Khawatir, Nilai Emisi Obligasi Semester I-2019 SusutFoto: Dok IBPA


Wahyu meyakini, penerbitan obligasi korporasi pada semester kedua lebih semarak, mengingat perhelatan Pemilihan Presiden 2019 telah usai dan KPU telah menetapkan Joko Widodo - Ma'ruf Amin sebagai presiden terpilih.

"Pilpres berakhir dengan cukup smooth, putusan di MK tidak menimbulkan perdebatan, ini membantu penerbitan obligasi korporasi yang ada untuk memutuskan perusahaan melakukan ekspansi bisnis karena situasi ekonomi dan politik sudah kondusif," kata Wahyu kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/7/2019).

Menurut Wahyu, penerbitan obligasi di semester kedua akan terbantu oleh tingkat imbal hasil obligasi atau yield yang saat ini masih stabil dari tahun sebelumnya, bahkan ada kecenderungan terus turun. Hal ini, kata dia akan sangat membantu koprorasi menerbitkan instrumen surat utang.

"Perusahaan akan menerbitkan obligasi dalam waktu dekat, apalagi ada laporan keuangan sampai Desember. Di triwulan ketiga ini banyak korporasi yang berminat menerbitkan," tandas Wahyu.

Emisi Obligasi Ditengag Gejolak Ekonomi
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Begini Proyeksi Penerbitan Obligasi di Q2-2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular