Analisis

Hasil Pertemuan Trump-Xi Bikin Euro Ambruk di Depan Dolar AS

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 July 2019 17:17
Mata uang euro turun tajam pada Senin (1/7/19) akibat rebound dolar Amerika Serikat (AS) usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Foto: Mata Uang Euro. (REUTERS/Leonhard Foeger)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro turun tajam pada perdagangan Senin (1/7/19) akibat rebound dolar Amerika Serikat (AS) usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akhir pekan lalu. Di sela pertemuan itu, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu dan memutuskan untuk "gencatan senjata".

AS dan China kembali akan memulai negosiasi dagang yang sebelumnya gagal. Dolar merespon positif hasil pertemuan kedua pemimpin tersebut, setidaknya perang dagang tidak tereskalasi lagi karena keduanya sepakat tidak saling menaikkan bea impor, dan ada harapan akan tercipta damai dagang.


Damai dagang AS-China bisa berdampak positif bagi perekonomian Paman Sam yang sedang melambat, dan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kemungkinan akan mempertimbangkan kembali untuk mempertahankan suku bunganya.

Dolar AS yang sedang kuat, ditambah lagi dengan data dari blok 19 negara yang mengecewakan membuat euro semakin tertekan. Markit melaporkan aktivitas manufaktur di zona euro menunjukkan kontraksi yang semakin dalam di bulan Juni.

Data yang dirilis pukul 15:00 WIB lalu menunjukkan pembacaan akhir indeks aktivitas manufaktur turun menjadi 47,6 dari rilis awal 47,8. Jerman yang merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar di zona euro mengalami pelambatan lebih dalam menjadi 45,0 dibandingkan sebelumnya 45,4. Pada pukul 15:48 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1328. 

Analisis Teknikal

Grafik: EUR/USD Harian
Sumber: MetaTrader 5

Pada grafik harian, trading euro melawan dolar disimbolkan dengan EUR/USD bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) 8 hari (garis merah), tetapi masih di atas MA 21 hari (garis hijau), serta MA 125 hari (garis biru).

Sementara itu, indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) berada di zona positif dan bergerak naik, memberikan gambaran sentimen bullish bagi euro untuk jangka menengah. Selama bertahan di atas US$ 1,1310, euro masih berpeluang naik kembali.

Grafik: EUR/USD 30 Menit
Sumber: MetaTrader 5

Pada time frame 30 menit, euro bergerak di di kisaran MA 8, tetapi di bawah MA 21 dan MA 125 dengan MACD berada di wilayah negatif. Indikator Stochastic bergerak naik namun masih jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).

Resisten (tahanan atas) terdekat berada di kisaran US$ 1,1335, selama tertahan di bawah level tersebut euro berpeluang turun menguji level kunci US$ 1,1310. Penembusan di bawah level kunci tersebut akan membawa harga turun ke area US$ 1,1280.

Sementara jika berhasil menembus resisten, euro berpotensi naik ke area US$ 1,1361.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Jadi Korban Keganasan Dolar AS, Euro Anjlok 2% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular