
Was-was Jelang Putusan MK, Asing Lepas Saham Rp 31 M
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 June 2019 10:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Walaupun menguat, kinerja bursa saham Tanah Air pada Kamis hari ini (27/6/2019) tak sekinclong kinerja bursa saham utama kawasan Asia.
Hingga pukul 10:20 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan indeks saham acuan di Bursa Efek Indonesia ditransaksikan menguat 0,28% ke level 6.328,34.
Sementara itu, indeks Nikkei ditransaksikan naik 0,83%, indeks Shanghai juga naik 0,57%, indeks Hang Seng menguat 0,84%, indeks Straits Times naik 0,52%, dan indeks Kospi tumbuh 0,66%.
Sentimen pada perdagangan hari ini terbilang oke sehingga wajar jika bursa saham utama kawasan Asia membukukan penguatan yang cukup signifikan.
Sentimen yang dimaksud adalah membuncahnya optimisme bahwa AS-China akan segera meneken kesepakatan dagang. Sebagai informasi, pada akhir pekan ini Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang.
Kemarin (26/6/2019), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyebut bahwa kesepakatan dagang AS-China sempat rampung hingga 90% sebelum akhirnya gagal diteken. Kini, Mnuchin menyebut bahwa ada peluang untuk menyelesaikan kesepakatan yang tertunda tersebut.
Sementara itu, AS juga dikabarkan bersedia untuk menunda kenaikan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang saat ini belum terdampak oleh perang dagang. Langkah ini diambil oleh AS sebagai iktikat baik menyambut dimulainya lagi negosiasi antar kedua negara.
Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, keputusan untuk menunda kenaikan bea masuk kemungkinan akan diumumkan pascapertemuan antara Trump dengan Xi, dilansir dari Bloomberg.
Sekedar mengingatkan, kali terakhir Trump bertemu dengan Xi adalah juga di sela-sela KTT G20, yakni pada bulan Desember lalu di Argentina.
Hasilnya, kedua negara menyepakati gencatan senjata selama 3 bulan di mana keduanya tak akan mengerek bea masuk untuk importasi produk dari masing-masing negara. Gencatan senjata ini kemudian diperpanjang oleh Trump seiring dengan perkembangan negosiasi dagang yang positif.
Besar kemungkinan, hal serupa akan kita temukan juga kala Trump bersua dengan Xi pada hari Sabtu (29/6/2019).
LANJUT KE HALAMAN 2>>
Aksi jual yang dilakukan investor asing menjadi faktor yang membuat kinerja IHSG tak bisa sekinclong bursa saham utama kawasan Asia. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 30,6 miliar di pasar reguler.
Tampaknya, investor asing grogi dalam menantikan pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden 2019-2024. Pembacaan putusan tersebut rencananya akan digelar pada hari ini di gedung MK pada pukul 12.30 WIB.
Putusan ini akan menentukan apakah gugatan Pemohon, dalam hal ini pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) terhadap Termohon (Komisi Pemilihan Umum/KPU), dikabulkan oleh Majelis Hakim MK.
Terdapat 15 petitum yang dibacakan oleh Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi dalam sidang perdana, Jumat (15/6/2019) lalu, di mana salah satunya adalah memerintahkan kepada Termohon untuk seketika mengeluarkan surat keputusan tentang penetapan Prabowo-Sandi sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024.
Jika pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin (Jokowi-Amin) berhasil mempertahankan kemenangannya, hal ini akan menjadi kabar gembira bagi pasar saham.
Pasalnya, ketika Jokowi selaku petahana menjabat kembali, arah kebijakan secara umum tidak akan banyak berubah sehingga ketidakpastian arah kebijakan bisa diminimalisasi.
Namun, kalau sampai ada kejutan dari MK dengan memenangkan gugatan pasangan Prabowo-Sandi, arah kebijakan pemerintah kedepannya kemungkinan akan banyak dirombak sehingga ketidakpastian menjadi lebih besar. Mengantisipasi hal tersebut, aksi jual dilakukan oleh investor asing di pasar saham tanah air.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Asing Kabur, IHSG Memerah Meski Bursa Regional Hijau
Hingga pukul 10:20 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan indeks saham acuan di Bursa Efek Indonesia ditransaksikan menguat 0,28% ke level 6.328,34.
Sementara itu, indeks Nikkei ditransaksikan naik 0,83%, indeks Shanghai juga naik 0,57%, indeks Hang Seng menguat 0,84%, indeks Straits Times naik 0,52%, dan indeks Kospi tumbuh 0,66%.
Sentimen yang dimaksud adalah membuncahnya optimisme bahwa AS-China akan segera meneken kesepakatan dagang. Sebagai informasi, pada akhir pekan ini Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang.
Kemarin (26/6/2019), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyebut bahwa kesepakatan dagang AS-China sempat rampung hingga 90% sebelum akhirnya gagal diteken. Kini, Mnuchin menyebut bahwa ada peluang untuk menyelesaikan kesepakatan yang tertunda tersebut.
![]() |
Sementara itu, AS juga dikabarkan bersedia untuk menunda kenaikan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang saat ini belum terdampak oleh perang dagang. Langkah ini diambil oleh AS sebagai iktikat baik menyambut dimulainya lagi negosiasi antar kedua negara.
Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, keputusan untuk menunda kenaikan bea masuk kemungkinan akan diumumkan pascapertemuan antara Trump dengan Xi, dilansir dari Bloomberg.
Sekedar mengingatkan, kali terakhir Trump bertemu dengan Xi adalah juga di sela-sela KTT G20, yakni pada bulan Desember lalu di Argentina.
Hasilnya, kedua negara menyepakati gencatan senjata selama 3 bulan di mana keduanya tak akan mengerek bea masuk untuk importasi produk dari masing-masing negara. Gencatan senjata ini kemudian diperpanjang oleh Trump seiring dengan perkembangan negosiasi dagang yang positif.
Besar kemungkinan, hal serupa akan kita temukan juga kala Trump bersua dengan Xi pada hari Sabtu (29/6/2019).
LANJUT KE HALAMAN 2>>
Tampaknya, investor asing grogi dalam menantikan pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden 2019-2024. Pembacaan putusan tersebut rencananya akan digelar pada hari ini di gedung MK pada pukul 12.30 WIB.
Putusan ini akan menentukan apakah gugatan Pemohon, dalam hal ini pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) terhadap Termohon (Komisi Pemilihan Umum/KPU), dikabulkan oleh Majelis Hakim MK.
![]() |
Terdapat 15 petitum yang dibacakan oleh Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi dalam sidang perdana, Jumat (15/6/2019) lalu, di mana salah satunya adalah memerintahkan kepada Termohon untuk seketika mengeluarkan surat keputusan tentang penetapan Prabowo-Sandi sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024.
Jika pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin (Jokowi-Amin) berhasil mempertahankan kemenangannya, hal ini akan menjadi kabar gembira bagi pasar saham.
Pasalnya, ketika Jokowi selaku petahana menjabat kembali, arah kebijakan secara umum tidak akan banyak berubah sehingga ketidakpastian arah kebijakan bisa diminimalisasi.
Namun, kalau sampai ada kejutan dari MK dengan memenangkan gugatan pasangan Prabowo-Sandi, arah kebijakan pemerintah kedepannya kemungkinan akan banyak dirombak sehingga ketidakpastian menjadi lebih besar. Mengantisipasi hal tersebut, aksi jual dilakukan oleh investor asing di pasar saham tanah air.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Asing Kabur, IHSG Memerah Meski Bursa Regional Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular