Analisis Teknikal

Hari Ini Ada Putusan MK, Cek Dulu Analisis Teknikal IHSG

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 June 2019 08:52
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama pagi tadi ditutup bervariatif.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sebesar 0,16% berakhir pada level 6.310, pada perdagangan Rabu (26/06/2019).

Untuk perdagangan hari ini Kamis (27/6/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Adapun pergerakannya berpotensi terjadi pada rentang 6.270 hingga 6.350.

Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama pagi tadi ditutup bervariatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,04%, S&P 500 terkoreksi 0,12%, tapi Nasdaq Composite naik 0,32%.

Pelaku pasar bursa di AS memasang mode "wait and see" menanti pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping akhir pekan ini.
Melansir dari CNBC International, kesepakatan dagang AS-China sudah tinggal selangkah lagi, berdasarkan keterangan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

"Kami sekitar 90% dalam perjalanan ke sana (menuju kesepakatan) dan saya pikir ada jalan untuk menyelesaikan ini," ujar Mnuchin kepada Hadley Gamble dari CNBC International di Manama, Bahrain pada Rabu (26/6/2019).

Namun ternyata setelah dikonfirmasi ulang, konteks pernyataan Mnuchin mengacu pada progres dari dialog yang dulu telah dilalui. Nasib hubungan dagang dua raksasa ekonomi dunia tersebut belakangan mirip seperti Britania Exit yakni bersifat abu-abu.

Meski mengarah pada damai dagang, sejatinya Trump pernah berujar akan mengenakan tarif 25% pada produk China lain senilai US$ 300 miliar jika kesepakatan tidak dibuat.

"Saya akan mengenakan tarif tambahan. tarif yang sangat substansial, jika itu [dialog] tidak berhasil, jika kami tidak membuat kesepakatan," ujar Trump, mengutip Reuters.

Belakangan Trump melunak dengan mengatakan akan mempertimbangkan untuk menurunkan angka tarif tambahan yang pernah diterapkannya atas barang china sebesar US$200 miliar tersebut menjadi 10% kembali, dari tarif kenaikan terbaru sebesar 25%.

Selain itu, Trump juga tampak tidak punya desakan untuk segera membuat kesepakatan dalam waktu dekat.

"Mungkin saja kami akan membuat kesepakatan, tapi saya juga sudah sangat senang dengan posisi kita sekarang," tegas Trump dalam wawancara dengan Fox Business Network, mengutip Reuters.

Dari dalam negeri, aksi beli lanjutan investor asing pada saham-saham blue chip belum mampu membuat IHSG menghijau ketika di tutup. Selain itu pelaku pasar juga "deg - degan" menanti hasil keputusan dari sidang Mahkamah Konstitusi "MK" yang digelar pada minggu lalu.

Bisa saja terjadi euforia di pasar saham jika MK memutuskan petahana kembali menjabat Presiden. Pasalnya, kontinuitas dari program-program yang telah dilakukan sebelumnya bisa dilanjutkan tanpa hambatan dari pergantian kepemimpinan Kepala Negara.

Dari sisi teknikal, IHSG masih berpotensi menguat meski terkoreksi tipis pada perdagangan kemarin. IHSG masih mampu bertahan sedikit di garis rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Foto: yazid

Selain itu, tren kenaikan IHSG dalam jangka pendek memang sedang mengalami kenaikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya gari MA5 yang memotong ke atas terhadap garis MA20.

Volume yang cukup besar juga menandakan pasar saham masih cukup bergairah, sehingga potensi penguatan masih terjaga.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular