
Tunggu Kepastian Jokowi atau Prabowo, Rupiah Tak Bergerak
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 June 2019 08:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka stagnan di perdagangan pasar spot hari ini. Sepertinya faktor domestik memainkan peran yang cukup besar.
Pada Kamis (27/6/2019), US$ setara dengan Rp 14.170 kala pembukaan pasar spot. Sama persis dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, rupiah mengakhiri perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,35% di hadapan dolar AS. Rupiah menjadi mata uang terlemah di Asia.
Pagi ini, mata uang utama Asia masih bergerak variatif di hadapan dolar AS. Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:10 WIB:
Rupiah sepertinya masih galau menentukan arah. Investor menanti putusan sidang perselisihan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang diumumkan hari ini.
Putusan MK akan memberi kepastian mengenai arah politik dan pemerintahan Indonesia lima tahun ke depan. Jika MK memperkuat hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan menjadi pemimpin Indonesia 2019-2024.
Skenario ini akan membuat pasar tenang, karena Jokowi adalah calon petahana (incumbent). Artinya akan ada kontinuitas kebijakan, tidak ada perubahan mendasar. Ada kepastian, sesuatu yang sangat didambakan oleh pelaku pasar.
Namun investor masih memperhitungkan kemungkinan MK mengabulkan permintaan kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Apalagi kalau sampai MK mengabulkan permohonan agar Jokowi-Amin didiskualifikasi.
Kalau ini terjadi, maka Indonesia akan memiliki pemimpin baru yang kemungkinan mengubah arah kebijakan pemerintah. Investor tentu harus berhitung ulang, dan butuh waktu untuk menyesuaikan diri.
Oleh karena itu, sembari menanti pembacaan putusan MK sepertinya investor memilih untuk menepi. Arus modal masih wait and see, sehingga rupiah kekurangan dorongan untuk menyeberang ke zona hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Pada Kamis (27/6/2019), US$ setara dengan Rp 14.170 kala pembukaan pasar spot. Sama persis dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, rupiah mengakhiri perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,35% di hadapan dolar AS. Rupiah menjadi mata uang terlemah di Asia.
Pagi ini, mata uang utama Asia masih bergerak variatif di hadapan dolar AS. Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:10 WIB:
Rupiah sepertinya masih galau menentukan arah. Investor menanti putusan sidang perselisihan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang diumumkan hari ini.
Putusan MK akan memberi kepastian mengenai arah politik dan pemerintahan Indonesia lima tahun ke depan. Jika MK memperkuat hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan menjadi pemimpin Indonesia 2019-2024.
Skenario ini akan membuat pasar tenang, karena Jokowi adalah calon petahana (incumbent). Artinya akan ada kontinuitas kebijakan, tidak ada perubahan mendasar. Ada kepastian, sesuatu yang sangat didambakan oleh pelaku pasar.
Namun investor masih memperhitungkan kemungkinan MK mengabulkan permintaan kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Apalagi kalau sampai MK mengabulkan permohonan agar Jokowi-Amin didiskualifikasi.
Kalau ini terjadi, maka Indonesia akan memiliki pemimpin baru yang kemungkinan mengubah arah kebijakan pemerintah. Investor tentu harus berhitung ulang, dan butuh waktu untuk menyesuaikan diri.
Oleh karena itu, sembari menanti pembacaan putusan MK sepertinya investor memilih untuk menepi. Arus modal masih wait and see, sehingga rupiah kekurangan dorongan untuk menyeberang ke zona hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular