Sempat Menari-Nari di Zona Hijau, IHSG Berakhir di Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 June 2019 16:52
AS-Iran Masih Panas
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi
Lebih lanjut, panasnya tensi antara AS dengan iran ikut memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning. Pada hari Senin (24/6/2019), Trump menjatuhkan sanksi baru kepada Iran.

Namun, sanksi kali ini berbeda dari yang sebelum-sebelumnya dikenakan oleh AS lantaran menyasar langsung Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan beberapa pejabat tinggi lainnya, sebuah langkah yang belum pernah diambil sebelumnya.

Trump menandatangani perintah eksekutif yang disebut Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan membekukan aset-aset Iran senilai miliaran dolar, dilansir dari Reuters.

Sebagai informasi, hubungan kedua negara mulai memanas dalam beberapa hari terakhir setelah Teheran menembak jatuh drone pengintai milik militer AS, Kamis pekan lalu. Trump mengatakan Khamenei bertanggung jawab atas apa yang ia sebut sebagai tindakan brutal rezim tersebut di Timur Tengah.

"Sanksi itu akan menutup akses Pemimpin Tertinggi (Iran) dan kantornya, serta mereka yang terafiliasi dengannya dan kantornya terhadap sumber-sumber dan dukungan keuangan yang penting," kata Trump.

Kini, ketegangan memasuki babak adu mulut antar kedua pimpinan negara. Dalam sebuah siaran televisi pada hari Selasa (25/6/2019) waktu setempat, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan langkah yang diambil oleh Gedung Putih merupakan aksi 'keterbelakangan mental'.

"Strategi sabar Teheran bukan berarti kami takut," tegas Rouhani.

Membalas, Trump mengatakan bahwa serangan apapun terhadap AS akan mendapat ganjaran. Bahkan, ia melontarkan kata 'pemusnahan'.

"Segala serangan oleh Iran kepada AS akan mendapat serangan balasan yang luar biasa. Dalam beberapa area, luar biasa akan berarti pemusnahan," tulis Trump di Twitter.

Dengan semakin panasnya tensi antara kedua negara, tentu eskalasi menjadi perang menjadi sebuah hal yang tak bisa dikesampingkan. Apalagi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi sudah menyebut bahwa sanksi yang diberikan AS kepada pemimpin tertingginya dan pejabat-pejabat lain telah secara permanen menutup pintu diplomasi antara Tehran dan Washington.

“Mengenakan sanksi yang tak berguna terhadap Pemimpin Tertinggi Iran (Ayatollah Ali Khamenei dan panglima diplomasi Iran (Menter Luar Negeri Mohammad Javad Zarif) berarti penutupan pintu diplomasi secara permanen,” kata Mousavi di Twitter.

TIM RISET CNBC INDONESIA (hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular