Sprint 5 Hari, Rupiah Ambil Napas Dulu

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 June 2019 08:39
Dolar AS Masih Teraniaya
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejatinya memang dolar AS Masih tertekan. Pada pukul 08:23 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,05%. 

Dalam sepekan terakhir, Dollar Index sudah anjlok 1,75%. Sementara selama sebulan ke belakang, pelemahannya adalah 1,72%. 

 

Nestapa mata uang Negeri Paman Sam masih disebabkan oleh ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan. Dalam rapat komite pengambil kebijakan The Federal Reserves/The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) pekan lalu, Ketua Jerome 'Jay' Powell menegaskan bank sentral akan menempuh berbagai upaya yang diperlukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi AS.  

Jika The Fed menurunkan suku bunga, Powell mengungkapkan kebijakan tersebut juga akan diiringi oleh penundaan normalisasi neraca. Kombinasi yang akan membuat likuiditas dolar AS membanjir sehingga nilainya melemah. 


Selain itu, pelaku pasar juga sedang menantikan KTT G20 yang akan digelar di Osaka (Tokyo) 28-29 Juni. Fokus utama investor adalah rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas isu-isu perdagangan. 

Dunia berharap pertemuan ini bisa membuka jalan menuju damai dagang. Sesuatu yang bisa kembali menggairahkan perekonomian global. 


Perkembangan ini mendorong investor meminati aset-aset berisiko di negara berkembang, yang membuat mayoritas mata uang utama Asia menguat. Sayang sekali, koreksi teknikal membuat rupiah tidak bisa menikmati berkah tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular