
AS-Iran Tegang, Bursa Jepang Dibuka Turun
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
24 June 2019 07:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran membayangi gerak bursa Jepang, Senin (24/6/2019). Selain itu, para investor di pasar saham Tokyo menantikan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di G20 akhir pekan ini.
Indeks acuan Nikkei 225 melemah 0,27% di awal perdagangan sementara indeks Topix terkoreksi 0,22%.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan negaranya akan mengenakan sanksi berat yang baru terhadap Iran pada Senin (24/6/2019) setelah sempat membatalkan serangan militer terhadap negara Islam itu dengan pertimbangan jumlah korban jiwa yang akan timbul.
Meski begitu, ia juga memberi sinyal bahwa dirinya terbuka untuk bernegosiasi lagi dengan Iran.
Ketegangan antara AS dan Iran meninggi Kamis pekan lalu ketika Teheran menembak jatuh pesawat tak berawak atau drone pengintai militer milik Washington.
Insiden itu membuat Presiden AS Donald Trump menyetujui serangan militer terhadap beberapa target Iran meski kemudian tiba-tiba membatalkannya di 10 menit terakhir, Kamis malam. Sang presiden mengatakan ia membatalkan serangan itu karena akan ada sekitar 150 orang yang tewas dan hal itu tidak sepadan dengan serangan Iran.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 melemah 0,27% di awal perdagangan sementara indeks Topix terkoreksi 0,22%.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan negaranya akan mengenakan sanksi berat yang baru terhadap Iran pada Senin (24/6/2019) setelah sempat membatalkan serangan militer terhadap negara Islam itu dengan pertimbangan jumlah korban jiwa yang akan timbul.
Ketegangan antara AS dan Iran meninggi Kamis pekan lalu ketika Teheran menembak jatuh pesawat tak berawak atau drone pengintai militer milik Washington.
Insiden itu membuat Presiden AS Donald Trump menyetujui serangan militer terhadap beberapa target Iran meski kemudian tiba-tiba membatalkannya di 10 menit terakhir, Kamis malam. Sang presiden mengatakan ia membatalkan serangan itu karena akan ada sekitar 150 orang yang tewas dan hal itu tidak sepadan dengan serangan Iran.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Most Popular