Ekspektasi Pasar Terpenuhi, Bursa AS Dibuka Terkoreksi Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
21 June 2019 20:56
Bursa AS terkoreksi tipis pada permbukaan Jumat, mengindikasikan koreksi teknikal setelah indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi baru.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi tipis pada permbukaan perdagangan Jumat (21/6/2019), yang mengindikasikan koreksi teknikal setelah indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan kemarin.

Pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (atau 20:30 WIB), indeks S&P 500 tertekan 0,1% meski 10 menit kemudian agak berkurang tekanannya menjadi 0,07% (2,5 poin) ke 2.951,58. Pada Kamis lalu, indeks ini menyentuh level tertingginya pada 2.954,18.

Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) menguat tipis 0,06% (15,61 poin) ke 26.768,78 dan indeks Nasdaq tertekan 0,32% (25,9 poin) ke 8.024,53. Saham Apple menekan sektor teknologi dengan koreksi sebesar 0,6%. Saham PayPal juga terkoreksi sekitar 2%.

Saat ini, investor berada di posisi di mana probabilitas pemangkasan suku bunga acuan yang mereka perkirakan bakal segera terjadi telah masuk dalam perhitungan investasinya. Karenanya, mereka pun memilih merealisasikan keuntungan terlebih dahulu.

"Catatan terbesar pada pekan ini adalah kekuatan bank sentral dalam menggerakkan pasar ternayta masih ada. Mendadak, the Fed secara verbal mengintervensi pasar jelang pertemuan dengan menyebutkan akan memangkas suku bunga jika ekonomi tak juga membaik," tutur chief market strategist Prudential Financial Krosby sebagaimana dikutip CNBC International.

Keputusan bank central AS sejauh ini telah menciptakan riak di pasar modal. Imbal hasil (yield) untuk obligasi bertenor 10-tahun yang menjadi acuan turun ke bawah level 2%, menjadi yang pertama terjadi sejak November 2016. Harga emas juga naik ke level tertingginya sejak 2013.

Di sisi lain, harga minyak mentah menguat pekan ini menyusul naiknya ketegangan AS dan Iran setelah pesawat nirawak (drone) tercanggih milik AS ditembak jatuh di wilayah udara Iran. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pun naik 0,6% menjadi US$57,44 per barel.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Mimpi Indah Bursa Amerika Serikat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular