Arah Suku Bunga

Mampukah Penurunan Bunga Acuan Redam Amarah Jokowi?

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
20 June 2019 12:28
Kenyataan Mungkin Tak Seindah Harapan
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) (dok. Setkab)
Hal yang perlu diperhatikan adalah kenyataan bahwa barang-barang ekspor utama Indonesia dan China berbeda. Mengacu data perdagangan luar negeri yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dua peringkat teratas ekspor Indonesia adalah barang dengan golongan kode HS 27 dan HS 15.

Sementara HS 27 didominasi oleh batu bara, HS 15 sebagian besar adalah minyak kelapa sawit. Pada 2018, dua golongan barang tersebut menyumbang hampir 30% dari total ekspor Indonesia.

Kasus berbeda terjadi di China di mana dua golongan ekspor utama adalah HS 85 dan HS 84 yang merupakan barang-barang mesin dan elektronik. Dua golongan tersebut menyumbang 43% dari total ekspor China pada 2017.



Artinya, ekspor Indonesia masih besar disumbang dari barang mentah. Sedangkan China merupakan barang jadi.

Sebagaimana yang telah diketahui, kinerja ekspor komoditas barang mentah akan sangat dipengaruhi oleh permintaan dan harga global. Bila permintaan sedang lesu, ditambah dengan harga yang rendah, akan sulit untuk menggenjot ekspor hanya dengan mengandalkan penurunan nilai mata uang.

Bahayanya, itulah yang sedang terjadi tahun ini. Tercatat hingga sejak awal tahun, harga batu bara Newcastle yang menjadi acuan global anjlok hingga 32,3%. Sementara harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) juga amblas 4,62%.

Maka dari itu, pun ada kenaikan ekspor akibat kurs rupiah yang melemah, kemungkinan besar tidak akan terlalu signifikan. Ceritanya mungkin akan berbeda apabila ekspor Indonesia banyak disumbang oleh barang-barang jadi yang memiliki nilai tambah. Adanya keunggulan kompetitif membuat barang-barang jadi lebih responsif terhadap perubahan nilai mata uang.

Maka dari itu, sejatinya pekerjaan rumah pemerintah adalah hal-hal yang lebih struktural di sektor riil. Pembangunan industri-industri manufaktur yang mumpuni akan sangat berdampak positif terhadap ekonomi secara keseluruhan. Di samping ekspor bisa memiliki nilai tambah, ketergantungan terhadap barang-barang impor juga bisa dikurangi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(taa/taa)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular