Ini 3 Alasan Kenapa The Fed Tak Akan Pangkas Suku Bunga

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 June 2019 11:03
Ada tiga alasan kuat mengapa lembaga yang dipimpin Jerome Powell itu mungkin tidak akan memangkas suku bunga.
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (REUTERS/Leah Millis)
Jakarta, CNBC Indonesia - Meski banyak pelaku pasar yang memprediksi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau the Fed akan memangkas suku bunga sebanyak satu hingga tiga kali tahun ini, namun tampaknya yang terjadi malah sebaliknya.

Menjelang diadakannya rapat Federal Open Market Committee (FOMC) minggu depan, kabar mengenai the Fed memangkas suku bunganya kian redup. Sebab, mengutip pengamat ekonomi yang dikutip CNBC International, ada tiga alasan kuat mengapa lembaga yang dipimpin Jerome Powell itu mungkin tidak akan memangkas suku bunga Fed Funds Rate (FFR).

Ketiga alasan tersebut adalah, pertama, adanya kabar menjelang pertemuan pertemuan G-20 di Jepang akhir bulan ini di mana AS dan China, setidaknya secara teoritis, diperkirakan akan mencapai kesepakatan damai dagang.


Kedua, the Fed dinilai tidak ingin terlihat terlalu dipengaruhi oleh pasar keuangan dan kritikan pedas Presiden AS Donald Trump.

Ketiga, the Fed berupaya agar keputusannya pada bulan Desember lalu yang menaikkan suku bunga acuan FFR tidak terlihat seperti kesalahan kebijakan karena kembali menurunkan suku bunganya.

"Mereka tidak ingin terlihat lemah karena ada begitu banyak tekanan, baik itu tekanan politik dari Gedung Putih ataupun dari pasar," kata Lindsey Piegza, Kepala Ekonom di Stifel, dikutip CNBC International, Senin (17/6/2019).

"The Fed akan melihat data, mereka akan melihat apa yang dikatakan model mereka. Bagi mereka, tidak masalah apa yang dikatakan pasar," kata Piegza.


Meski tipis kemungkinannya, namun pelaku pasar di bursa Wall Street masih mengharapkan ada langkah penurunan suku bunga oleh Fed. 
Berdasarkan harga kontrak (futures) di Fed Fund Market pada Jumat sore (14/6/2019), menunjukkan adanya peluang Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 21% di pertemuan 18-19 Juni nanti.

Angka itu lebih rendah 30% dari prediksi sebelumnya mengingat ada rilis data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Sementara itu, proyeksi Fed akan memangkas suku bunga di bulan Juli masih sebesar 85% probabilitasnya.

Mengutip CNBC International, pasar memproyeksikan kemungkinan Fed akan menurunan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini adalah sebesar 61%.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda perubahan kebijakan dari Powell maupun pejabat Fed lain. Namun, tampaknya hal ini akan berubah pada pertemuan nanti karena anggota the Fed diperkirakan akan membuat proyeksi arah pergerakan suku bunga untuk beberapa tahun mendatang.

Ini Alasan The Fed Tidak Akan Pangkas Suku Bunga di PertemuanFoto: Ketua Dewan Federal Reserve AS Jerome Powell berpartisipasi dalam diskusi Economic Club di Washington, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Jim Young

"Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan mereka lakukan dengan perubahan-perubahan itu," kata Jeffrey Gundlach, pendiri DoubleLine Capital, dalam sebuah webcast, dikutip CNBC International. Dia juga menekankan ada "perbedaan besar" antara proyeksi pasar dan Fed dan mengatakan, "tidak ada penurunan suku bunga tahun ini merupakan hal yang sulit dipercaya."

Pejabat Fed telah menghadapi lebih banyak tekanan dari pasar. Selain itu, Trump yang telah menjadi musuh bebuyutan bagi bank sentral, baru-baru ini, ia mengulangi permintaannya agar the Fed memangkas suku bunga dan mengatakan tidak senang dengan apa yang dilakukan Powell sebagai Gubernur the Fed.
Lebih dari itu, The Fed juga dinilai memiliki kredibilitas yang perlu dikhawatirkan.

Trump dan semakin banyak pelaku pasar menilai kenaikan suku bunga pada Desember lalu, yang juga kenaikan keempat di tahun itu, sebagai kesalahan kebijakan. Hal itu kemudian menyebabkan Powell dan pejabat lainnya mengubah pernyataan publik mereka untuk meredakan kegelisahan investor.

Intervensi verbal
Dari Oktober 2018 hingga Maret lalu, Fed telah mengubah predikat suku bunga jauh dari "netral" dan lebih "sabar" alias dovish dalam menentukan arah kebijakan, yang semuanya di bawah kendali Powell.

Para pejabat juga memotong tingkat perkiraan kenaikan suku bunga dari 2 (basis poin, bps) menjadi nol, dan sekarang berada dalam posisi harus menyampaikan kemungkinan pemotongan, berdasarkan pandangan anggota FOMC.

"Ini adalah transisi yang sulit bagi The Fed saat ini dari dua [bps] kenaikan suku bunga tahun ini ke jeda dan sekarang bergerak lebih dekat dan lebih dekat ke penurunan suku bunga," kata Quincy Krosby, Kepala Strategi Pasar di Prudential Financial.

Krosby menunjuk ke dua peristiwa penting baru-baru ini yang mengisyaratkan perubahan kebijakan lainnya, yaitu komentar dari Powell dan Wakil Gubernur the Fed, Richard Clarida pada awal Juni yang menetapkan landasan bagi kemungkinan adanya pemotongan suku bunga.

Dalam kasus Powell, komentarnya bernada adanya upaya the Fed dalam mempertahankan ekspansi, sementara komentar Clarida lebih pada sumpahnya untuk mengadaptasi kebijakan dalam menjaga ekonomi tetap positif.

"Anda tidak dapat mengabaikan komentar dari Powell dan Clarida. Itu sudah diatur. Mereka meletakkan dasar. Itulah yang dilakukan The Fed," kata Krosby. "Itu [pernyataan] muncul sebagai intervensi verbal dan mereka bahkan tidak perlu melakukan apa pun. Pasar bereaksi."
 

Memang, pasar saham telah bergerak solid akhir-akhir ini, dengan Dow Jones Industrial Average melonjak lebih dari 5% pada Juni setelah anjlok pada Mei lalu. Baiknya kinerja saham telah memberi Fed landasan lain untuk mengambil jeda jika lembaga itu memilih untuk tidak memangkas suku bunga bulan ini, meskipun langkah itu tidak cukup untuk menghentikan pelonggaran kebijakan di masa lalu.

Tetapi jika kekuatan pasar bertahan dan AS dan China mencapai kesepakatan dagang, maka tingkat ekspektasi untuk pemotongan bisa berkurang.

Tom Porcelli, Kepala Ekonom AS di RBC, mengatakan survei klien menunjukkan bahwa jika kesepakatan perdagangan berhasil dicapai, maka 85% klien "tidak akan bereaksi negatif terhadap The Fed yang tidak akan" menurunkan suku bunga lagi pada pertemuan Juli.

 

(tas) Next Article Bos The Fed Bicara Tipisnya Peluang Kenaikan Suku Bunga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular