
Cuan Nih, Harga Emas Tertinggi dalam Setahun!
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
14 June 2019 11:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menguat tiga hari beruntun, harga emas berhasil menyentuh level tertinggi dalam satu tahun. Risiko eskalasi perang dagang dan ketegangan hubungan Amerika Serikat (AS)-Iran membuat investor makin gencar memburu aset-aset safe haven.
Pada perdagangan Jumat (14/6/2019) pukul 10:30 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) naik 0,5% ke US$ 1.350,4/troy ounce. Harga emas di pasar spot juga naik 0,33% ke posisi US$ 1.346,75/troy ounce. Pada posisi tersebut harga emas COMEX dan spot berada di posisi tertinggi sejak April 2018 atau setahun lebih sedikit.
Pelaku pasar masih dalam kondisi grogi menantikan perkembangan dari perang dagang AS-China. Beberapa kali Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa dirinya siap untuk bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang pada 28-29 Juni 2019 mendatang.
Namun hingga hari ini, pihak China masih belum mengonfirmasi rencana pertemuan tersebut. Bahkan pemerintah China terlihat masih agak panas karena menganggap AS telah berlaku tidak adil.
"Prinsip dasar (dialog dagang) adalah kerja sama. China tidak akan bernegosiasi untuk sebuah hal yang sangat prinsip," tegas Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Reuters.
Artinya, potensi eskalasi masih terbuka lebar. Apalagi jika sampai pertemuan Trump dengan Xi Jinping nantinya tidak berlangsung dengan baik, atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
Selain itu, hubungan AS dengan Iran akhir-akhir ini semakin meregang setelah terjadi insiden penyerangan terhadap dua kapal tanker di Selat Hormuz pada hari Kamis (13/6/2019).
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo telah menuding Iran sebagai dalang dibalik penyerangan tersebut. Dirinya mengatakan bahwa kesimpulan tersebut diambil berdasarkan data intelijen, jenis senjata, dan tingkat kesulitan penyerangan. Pihak AS juga sebelumnya telah menuding Iran sebagai otak penyerangan yang terjadi pada empat kapal tanker di lokasi yang sama bulan lalu.
Iran pun membantah dengan mengatakan bahwa AS tengah bermain perang psikologis. Jika ketegangan ini terus membuncah, bukan tidak mungkin terjadi konflik bersenjata. Jangan sampai ya...
Sederet kabar buruk tersebut membuat kondisi politik dan ekonomi global dilanda ketidakpastian. Dalam kondisi tersebut, aset aman alias safe haven menjadi pelarian bagi investor. Emas, yang seringkali dijadikan lindung nilai (hedging) pun gencar diburu investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/taa) Next Article Emas, How High Can You Fly
Pada perdagangan Jumat (14/6/2019) pukul 10:30 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) naik 0,5% ke US$ 1.350,4/troy ounce. Harga emas di pasar spot juga naik 0,33% ke posisi US$ 1.346,75/troy ounce. Pada posisi tersebut harga emas COMEX dan spot berada di posisi tertinggi sejak April 2018 atau setahun lebih sedikit.
Namun hingga hari ini, pihak China masih belum mengonfirmasi rencana pertemuan tersebut. Bahkan pemerintah China terlihat masih agak panas karena menganggap AS telah berlaku tidak adil.
"Prinsip dasar (dialog dagang) adalah kerja sama. China tidak akan bernegosiasi untuk sebuah hal yang sangat prinsip," tegas Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Reuters.
Artinya, potensi eskalasi masih terbuka lebar. Apalagi jika sampai pertemuan Trump dengan Xi Jinping nantinya tidak berlangsung dengan baik, atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
Selain itu, hubungan AS dengan Iran akhir-akhir ini semakin meregang setelah terjadi insiden penyerangan terhadap dua kapal tanker di Selat Hormuz pada hari Kamis (13/6/2019).
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo telah menuding Iran sebagai dalang dibalik penyerangan tersebut. Dirinya mengatakan bahwa kesimpulan tersebut diambil berdasarkan data intelijen, jenis senjata, dan tingkat kesulitan penyerangan. Pihak AS juga sebelumnya telah menuding Iran sebagai otak penyerangan yang terjadi pada empat kapal tanker di lokasi yang sama bulan lalu.
Iran pun membantah dengan mengatakan bahwa AS tengah bermain perang psikologis. Jika ketegangan ini terus membuncah, bukan tidak mungkin terjadi konflik bersenjata. Jangan sampai ya...
Sederet kabar buruk tersebut membuat kondisi politik dan ekonomi global dilanda ketidakpastian. Dalam kondisi tersebut, aset aman alias safe haven menjadi pelarian bagi investor. Emas, yang seringkali dijadikan lindung nilai (hedging) pun gencar diburu investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/taa) Next Article Emas, How High Can You Fly
Most Popular