
Dolar AS Sudah Rp 14.300, Rupiah Terlemah di Asia (Lagi)
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 June 2019 09:32

Sepertinya aksi ambil untung (profit taking) masih mendera rupiah. Memang benar rupiah sudah melemah kemarin, bahkan menjadi mata uang terlemah di Asia. Namun itu belum cukup.
Dalam sebulan terakhir, rupiah masih menguat 1,11%. Artinya masih ada keuntungan yang bisa dicairkan oleh investor kapan saja. Gerak rupiah akan selalu dibayangi oleh profit taking.
Selain itu, rilis data cadangan devisa kemarin juga rasanya masih terngiang di benak pelaku pasar. Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa pada Mei sebesar US$ 120,3 miliar. Turun drastis dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 124,3 miliar.
Cadangan devisa yang anjlok US$ 4 miliar tersebut tampaknya membuat investor cemas. Meski masih memadai, tetapi amunisi BI untuk melakukan stabilisasi nilai tukar menjadi lebih terbatas. Kekhawatiran investor mengenai nasib rupiah ke depan membuat aset-aset berbasis mata uang ini mengalami tekanan jual.
Sementara dari sisi eksternal, dolar AS memang sedang menguat setelah tertekan cukup lama. Pada pukul 09:25 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,01%.
Dolar AS memang masih punya ruang untuk terapresiasi. Dalam sebulan terakhir, Dollar Index masih terkoreksi 0,56%. Dolar AS masih relatif murah sehingga menggoda untuk dibeli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Dalam sebulan terakhir, rupiah masih menguat 1,11%. Artinya masih ada keuntungan yang bisa dicairkan oleh investor kapan saja. Gerak rupiah akan selalu dibayangi oleh profit taking.
Selain itu, rilis data cadangan devisa kemarin juga rasanya masih terngiang di benak pelaku pasar. Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa pada Mei sebesar US$ 120,3 miliar. Turun drastis dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 124,3 miliar.
Sementara dari sisi eksternal, dolar AS memang sedang menguat setelah tertekan cukup lama. Pada pukul 09:25 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,01%.
Dolar AS memang masih punya ruang untuk terapresiasi. Dalam sebulan terakhir, Dollar Index masih terkoreksi 0,56%. Dolar AS masih relatif murah sehingga menggoda untuk dibeli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular