
Cedera Kevin Durant Tekan Kinerja Wall Street, Kok Bisa?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 June 2019 18:46

Lantas, bagaimana ceritanya cedera yang dialami Durant bisa menekan kinerja Wall Street? Jawabannya, cedera Achilles yang membutuhkan waktu pemulihan yang tak pendek tersebut membuat saham MSG Networks ambruk nyaris 5% pada perdagangan hari Selasa atau sehari setelah Durant mengalami cederanya, tepatnya sebesar 4,84%.
Ditutup di harga US$ 21,7/unit pada perdagangan tanggal 10 Juni, harga saham MSG Networks hanya dihargai US$ 20,65/unit pada akhir perdagangan tanggal 11 Juni. Pada perdagangan kemarin (12/6/2019), harga saham MSG Networks sejatinya naik 2,03% ke level US$ 21,07/unit. Namun tetap saja, kenaikan sebesar 2,03% tersebut belum bisa menutup seluruh kekalahan yang diderita sehari sebelumnya.
Transaksi atas saham MSG Networks berlangsung begitu semarak dengan volume mencapai 1,2 juta unit saham, jauh di atas rata-rata volume transaksi hariannya yang sebanyak 611.400 unit saham saja.
Sebagai catatan, saham MSG Networks merupakan satu dari ribuan saham yang membentuk New York Stock Exchange (NYSE) Composite Index, salah satu indeks saham penting di bursa saham AS.
MSG Networks Inc. yang sebelumnya bernama The Madison Square Garden Company merupakan sebuah perusahaan asal AS yang bergerak di bidang media (TV dan radio) dan memiliki hak siar di seluruh negara bagian New York. Perusahaan juga memiliki hak siar yang signifikan di negara bagian New Jersey dan Connecticut.
Melalui jaringan yang dimiliki, MSG Networks menyajikan pertandingan olah raga yang melibatkan tim-tim asal New York, salah satunya adalah New York Knicks yang merupakan kontestan NBA. Melansir Refinitiv, kapitalisasi pasar MSG Networks adalah senilai US$ 1,58 miliar (per akhir perdagangan kemarin).
Nah, New York Knicks merupakan salah satu tim yang diekspektasikan bisa mendatangkan Durant pada musim depan. Spekulasi yang beredar saat ini adalah Durant akan memutus kontraknya dengan Warriors pada akhir musim, membuatnya menjadi seorang free agent yang bisa bergabung dengan tim manapun yang ia inginkan di NBA.
Bagi MSG Networks, kehadiran Durant di Knicks bisa mengangkat rating dari laga-laga yang dimainkan Knicks yang sudah begitu haus untuk kembali bermain di babak playoff. Sebagai informasi, dalam 6 musim terakhir, tak sekalipun Knicks berhasil masuk ke babak playoff.
Menurut Imperial Capital analyst David Miller, rating untuk laga-laga Knicks kini hanya sepertiga dari rating yang berhasil diraih kala terakhir berhasil masuk ke babak playoff, dilansir dari CNBC International. Rating yang lebih tinggi tentu akan mengerek kinerja keuangan MSG Networks lantaran pemasukan dari sisi iklan akan bertambah besar.
Asal tahu saja, rata-rata jumlah penonton di laga kandang Knicks terus saja turun dalam beberapa tahun terakhir. Sejatinya, selepas kali terakhir menjajal playoff pada tahun 2013, rata-rata jumlah penonton di laga kandang Knicks masih relatif tinggi hingga tahun 2016.
Barulah sejak tahun 2017, rata-rata jumlah penonton di laga kandang Knicks terus saja melandai. Penyebabnya, kepergian Phil Jackson yang merupakan pelatih legendaris dari Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers selaku President of Basketball Operations. Selain itu, Knicks juga ditinggal oleh sang bintang Carmelo Anthony.
Pada tahun 2019, rata-rata jumlah penoton di laga kandang Knicks merupakan yang terendah dalam setidaknya 7 tahun terakhir.
Lantas, kehadiran Durant diharapkan menjadi senjata pamungkas yang akan bisa menarik masyarakat New York untuk hadir ke arena guna menyaksikan laga Knicks sekaligus mengerek naik rating. Namun, dengan cedera parah yang dialaminya, kini pelaku pasar agak ragu bahwa tim kebangaan masyarakat New York tersebut masih mau merekrut Durant.
Jika tak bisa mendatangkan mega bintang seperti Durant, rating dari laga-laga Knicks agaknya masih akan rendah dan tak bisa mendongkrak kinerja keuangan MSG Networks secara signifikan.
Menarik memang dinamika di pasar saham AS. Pergerakan pasar saham bisa dipengaruhi oleh berbagai kejadian di dunia olah raga. Di Indonesia, dengan segera melantainya klub sepak bola asal Gianyar yakni Bali United, hal serupa dengan yang terjadi di AS mungkin akan segera kita rasakan juga.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Ditutup di harga US$ 21,7/unit pada perdagangan tanggal 10 Juni, harga saham MSG Networks hanya dihargai US$ 20,65/unit pada akhir perdagangan tanggal 11 Juni. Pada perdagangan kemarin (12/6/2019), harga saham MSG Networks sejatinya naik 2,03% ke level US$ 21,07/unit. Namun tetap saja, kenaikan sebesar 2,03% tersebut belum bisa menutup seluruh kekalahan yang diderita sehari sebelumnya.
Transaksi atas saham MSG Networks berlangsung begitu semarak dengan volume mencapai 1,2 juta unit saham, jauh di atas rata-rata volume transaksi hariannya yang sebanyak 611.400 unit saham saja.
MSG Networks Inc. yang sebelumnya bernama The Madison Square Garden Company merupakan sebuah perusahaan asal AS yang bergerak di bidang media (TV dan radio) dan memiliki hak siar di seluruh negara bagian New York. Perusahaan juga memiliki hak siar yang signifikan di negara bagian New Jersey dan Connecticut.
Melalui jaringan yang dimiliki, MSG Networks menyajikan pertandingan olah raga yang melibatkan tim-tim asal New York, salah satunya adalah New York Knicks yang merupakan kontestan NBA. Melansir Refinitiv, kapitalisasi pasar MSG Networks adalah senilai US$ 1,58 miliar (per akhir perdagangan kemarin).
Nah, New York Knicks merupakan salah satu tim yang diekspektasikan bisa mendatangkan Durant pada musim depan. Spekulasi yang beredar saat ini adalah Durant akan memutus kontraknya dengan Warriors pada akhir musim, membuatnya menjadi seorang free agent yang bisa bergabung dengan tim manapun yang ia inginkan di NBA.
![]() |
Bagi MSG Networks, kehadiran Durant di Knicks bisa mengangkat rating dari laga-laga yang dimainkan Knicks yang sudah begitu haus untuk kembali bermain di babak playoff. Sebagai informasi, dalam 6 musim terakhir, tak sekalipun Knicks berhasil masuk ke babak playoff.
Menurut Imperial Capital analyst David Miller, rating untuk laga-laga Knicks kini hanya sepertiga dari rating yang berhasil diraih kala terakhir berhasil masuk ke babak playoff, dilansir dari CNBC International. Rating yang lebih tinggi tentu akan mengerek kinerja keuangan MSG Networks lantaran pemasukan dari sisi iklan akan bertambah besar.
Asal tahu saja, rata-rata jumlah penonton di laga kandang Knicks terus saja turun dalam beberapa tahun terakhir. Sejatinya, selepas kali terakhir menjajal playoff pada tahun 2013, rata-rata jumlah penonton di laga kandang Knicks masih relatif tinggi hingga tahun 2016.
Barulah sejak tahun 2017, rata-rata jumlah penonton di laga kandang Knicks terus saja melandai. Penyebabnya, kepergian Phil Jackson yang merupakan pelatih legendaris dari Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers selaku President of Basketball Operations. Selain itu, Knicks juga ditinggal oleh sang bintang Carmelo Anthony.
Pada tahun 2019, rata-rata jumlah penoton di laga kandang Knicks merupakan yang terendah dalam setidaknya 7 tahun terakhir.
Lantas, kehadiran Durant diharapkan menjadi senjata pamungkas yang akan bisa menarik masyarakat New York untuk hadir ke arena guna menyaksikan laga Knicks sekaligus mengerek naik rating. Namun, dengan cedera parah yang dialaminya, kini pelaku pasar agak ragu bahwa tim kebangaan masyarakat New York tersebut masih mau merekrut Durant.
Jika tak bisa mendatangkan mega bintang seperti Durant, rating dari laga-laga Knicks agaknya masih akan rendah dan tak bisa mendongkrak kinerja keuangan MSG Networks secara signifikan.
Menarik memang dinamika di pasar saham AS. Pergerakan pasar saham bisa dipengaruhi oleh berbagai kejadian di dunia olah raga. Di Indonesia, dengan segera melantainya klub sepak bola asal Gianyar yakni Bali United, hal serupa dengan yang terjadi di AS mungkin akan segera kita rasakan juga.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular