
Analisis Teknikal
Penguatan Euro Berlanjut, Masih Bisa ke US$ 1,1359
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 June 2019 13:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, melanjutkan pergerakan kemarin. Euro kini kembali mendekati level tertinggi 11 pekan yang dicapai pada Jumat lalu.
Pada Rabu (12/6/2019) pukul 12:25 WIB, euro diperdagangkan di US$ 1,1333, melansir kuotasi MetaTrader 5.
Pada pekan lalu, European Central Bank (ECB) tidak memberikan sinyal akan memangkas suku bunga di tahun ini memberikan sentimen positif bagi euro. Pidato Gubernur ECB Mario Draghi yang akan berbicara sore ini pukul 15:15 WIB dapat menjadi penggerak selanjutnya jika menyinggung masalah kebijakan moneter.
Di sisi lain dolar AS masih dalam kondisi kurang bagus akibat spekulasi pemangkasan suku bunga acuan pada tahun ini. Rilis data inflasi AS pukul 17:30 WIB dapat memberikan gambaran apakah suku bunga akan dipangkas atau tidak dalam waktu dekat.
Analisis Teknikal
Momentum penguatan euro juga terlihat setelah lepas dari pola channel down (dua garis merah sejajar mendatar) pada grafik harian.
Euro kini berada di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), serta MA 8 hari (garis merah). Sementara, indikator rerata pergerakan konvergen devergen (MACD) memasuki zona positif.
Indikator-indikator tersebut memberikan peluang berlanjutnya penguatan euro untuk jangka panjang.
Pada time frame 30 menit euro bergerak di atas MA 8 dan 21, dan MA 125, sementara indikator MACD bergerak mendatar di dekat level 0 masih menunjukkan fase konsolidasi.
Indikator Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought), yang membuka peluang koreksi.
Euro saat ini masih tertahan di resisten US$ 1,1333. Jika mampu menembus konsisten di atas area tersebut, pelaung kenaikan ke area US$ 1,1359 akan terbuka cukup besar.
Sebaliknya jika tertahan di bawah resisten, mata uang 19 negara ini berpotensi terkoreksi ke area support (tahanan bawah) US$ 1,1308. Selama support tidak ditembus, euro masih cenderung akan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Trading Cuan Rp 70 Juta, Euro Dulu Dibuang Kini Disayang!
Pada Rabu (12/6/2019) pukul 12:25 WIB, euro diperdagangkan di US$ 1,1333, melansir kuotasi MetaTrader 5.
Pada pekan lalu, European Central Bank (ECB) tidak memberikan sinyal akan memangkas suku bunga di tahun ini memberikan sentimen positif bagi euro. Pidato Gubernur ECB Mario Draghi yang akan berbicara sore ini pukul 15:15 WIB dapat menjadi penggerak selanjutnya jika menyinggung masalah kebijakan moneter.
Analisis Teknikal
![]() Sumber: MetaTrader 5 |
Momentum penguatan euro juga terlihat setelah lepas dari pola channel down (dua garis merah sejajar mendatar) pada grafik harian.
Euro kini berada di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), serta MA 8 hari (garis merah). Sementara, indikator rerata pergerakan konvergen devergen (MACD) memasuki zona positif.
Indikator-indikator tersebut memberikan peluang berlanjutnya penguatan euro untuk jangka panjang.
![]() Sumber: MetaTrader 5 |
Pada time frame 30 menit euro bergerak di atas MA 8 dan 21, dan MA 125, sementara indikator MACD bergerak mendatar di dekat level 0 masih menunjukkan fase konsolidasi.
Indikator Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought), yang membuka peluang koreksi.
Euro saat ini masih tertahan di resisten US$ 1,1333. Jika mampu menembus konsisten di atas area tersebut, pelaung kenaikan ke area US$ 1,1359 akan terbuka cukup besar.
Sebaliknya jika tertahan di bawah resisten, mata uang 19 negara ini berpotensi terkoreksi ke area support (tahanan bawah) US$ 1,1308. Selama support tidak ditembus, euro masih cenderung akan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Trading Cuan Rp 70 Juta, Euro Dulu Dibuang Kini Disayang!
Most Popular