
Analisis Teknikal IHSG
IHSG Teruskan Reli Keempat Beruntun, Kenapa Volume Turun?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
11 June 2019 19:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meneruskan reli kenaikan hari keempat secara berturut-turut dengan penguatan 0,26% ke level 6.305, Selasa (11/6/2019). Namun sayang euforia tampaknya mulai berakhir, kenaikan IHSG diiringi dengan penurunan volume perdagangan.
Investor asing masih terlihat masih meminati saham-saham dalam negeri dengan membukukan beli bersih senilai Rp 233 miliar di pasar reguler. Volume perdagangan IHSG hari ini hanya mencatatkan 11,63 miliar unit saham senilai Rp 8,06 triliun, jauh lebih kecil dari transaksi kemarin yang mencapai 159 miliar unit senilai Rp 12,7 triliun.
Penurunan ini terjadi sebagai konsekuensi dari tingginya volume transaksi pada Senin lalu, di mana beberapa saham sempat mencatatkan transaksi fantastis di pasar non-reguler, seperti misalnya saham PT Bank Central Asia Tbk yang mencapai Rp 250 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk hingga senilai Rp 270 miliar.
Untuk hari ini, kedua saham tersebut masih masuk dalam daftar saham yang banyak dikoleksi asing hari ini yakni: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 227 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 112 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 59 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 35 miliar), dan PT Media Nusantara Citra Tbk/MNCN (Rp 30 miliar).
Euforia dari kenaikan peringkat Indonesia layak investasi dengan rating "BBB" oleh S&P tampaknya sudah disesuaikan ke dalam portofolio masing-masing investor. Namun, sentimen positif dari ekspektasi penurunan suku bunga the Fed menjadi katalis positif di kalangan pelaku pasar.
Secara teknikal, terbentuknya pola lilin putih pendek (white candle) pada perdagangan IHSG hari ini menggambarkan kontinuitas arah bullish IHSG belakangan ini.
Peluang kembali menguat pada perdagangan esok masih terbuka, dikarenakan IHSG masih pada mode penguatan karena bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhirnya (moving average/MA5).
Meskipun demikian, penguatannya tidak akan sekencang beberapa hari kemarin. Penurunan volume yang terjadi menandakan euforia penguatan sudah mulai terbatas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Cukup Sudah 3 Hari Reli, Bagaimana IHSG Esok?
Investor asing masih terlihat masih meminati saham-saham dalam negeri dengan membukukan beli bersih senilai Rp 233 miliar di pasar reguler. Volume perdagangan IHSG hari ini hanya mencatatkan 11,63 miliar unit saham senilai Rp 8,06 triliun, jauh lebih kecil dari transaksi kemarin yang mencapai 159 miliar unit senilai Rp 12,7 triliun.
Penurunan ini terjadi sebagai konsekuensi dari tingginya volume transaksi pada Senin lalu, di mana beberapa saham sempat mencatatkan transaksi fantastis di pasar non-reguler, seperti misalnya saham PT Bank Central Asia Tbk yang mencapai Rp 250 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk hingga senilai Rp 270 miliar.
Euforia dari kenaikan peringkat Indonesia layak investasi dengan rating "BBB" oleh S&P tampaknya sudah disesuaikan ke dalam portofolio masing-masing investor. Namun, sentimen positif dari ekspektasi penurunan suku bunga the Fed menjadi katalis positif di kalangan pelaku pasar.
Secara teknikal, terbentuknya pola lilin putih pendek (white candle) pada perdagangan IHSG hari ini menggambarkan kontinuitas arah bullish IHSG belakangan ini.
![]() |
Meskipun demikian, penguatannya tidak akan sekencang beberapa hari kemarin. Penurunan volume yang terjadi menandakan euforia penguatan sudah mulai terbatas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Cukup Sudah 3 Hari Reli, Bagaimana IHSG Esok?
Most Popular