
Usai Melesat 1%, Rupiah Kini Terlemah Kedua di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 June 2019 12:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah melemah kala sebagian besar mata uang Asia mampu perkasa di hadapan greenback.
Pada Selasa (11/6/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.258. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah masih bisa menguat tipis 0,04%. Namun itu tidak bertahan lama, karena rupiah langsung tergelincir ke zona merah. Meski depresiasinya terbatas, tetapi pelemahan rupiah perlahan semakin dalam.
Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini:
Pelemahan rupiah sepertinya diwarnai oleh sentimen domestik, yaitu aksi ambil untung (profit taking). Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah memang sudah menguat lumayan tajam.
Sejak akhir Mei hingga kemarin, rupiah terapresiasi 1,04% di hadapan dolar AS. Penguatan ini menggoda investor untuk melakukan profit taking, rupiah mengalami tekanan jual dan nilai tukarnya melemah.
Rupiah pun gagal bersanding dengan mayoritas mata uang Asia lainnya yang menguat terhadap dolar AS. Bahkan rupiah menjadi salah satu yang terlemah di Benua Kuning.
Dengan depresiasi 0,09%, rupiah menempati posisi kedua terbawah di papan klasemen mata uang Asia. Rupiah hanya lebih baik dibandingkan yen Jepang.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:05 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Pada Selasa (11/6/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.258. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah masih bisa menguat tipis 0,04%. Namun itu tidak bertahan lama, karena rupiah langsung tergelincir ke zona merah. Meski depresiasinya terbatas, tetapi pelemahan rupiah perlahan semakin dalam.
Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini:
Pelemahan rupiah sepertinya diwarnai oleh sentimen domestik, yaitu aksi ambil untung (profit taking). Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah memang sudah menguat lumayan tajam.
Sejak akhir Mei hingga kemarin, rupiah terapresiasi 1,04% di hadapan dolar AS. Penguatan ini menggoda investor untuk melakukan profit taking, rupiah mengalami tekanan jual dan nilai tukarnya melemah.
Rupiah pun gagal bersanding dengan mayoritas mata uang Asia lainnya yang menguat terhadap dolar AS. Bahkan rupiah menjadi salah satu yang terlemah di Benua Kuning.
Dengan depresiasi 0,09%, rupiah menempati posisi kedua terbawah di papan klasemen mata uang Asia. Rupiah hanya lebih baik dibandingkan yen Jepang.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:05 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Rupiah Gagal Manfaatkan Sentimen Positif
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular