Dolar AS Menguat, Rupiah Tersungkur Rp 14.270/US$

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
07 June 2019 13:58
Penguatan tersebut dicerminkan dari posisi indeks dolar AS yang naik 0,027 poin (0,03%) menjadi 97,07 terhadap enam mata uang utama dunia yang lain
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks nilai tukar dolar AS menguat tipis di tengah batalnya rencana penaikan suku bunga acuan Uni Eropa kemarin. 

Kenaikan nilai tukar greenback, nama lain dolar AS, juga terjadi meskipun ada secercah harapan positif dari perundingan perang dagang AS-Meksiko terkait dengan rencana Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor 25%. 

Penguatan tersebut dicerminkan dari posisi indeks dolar AS yang naik 0,027 poin (0,03%) menjadi 97,07 terhadap enam mata uang utama dunia yang lain. 

DXY atau USDX adalah indeks adalah indeks yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap enam mata uang lain yaitu euro (EUR), yen Jepang (JPY), pounds Inggris (GBP), dolar Kanada (CAD), krona Swedia (SEK), dan franc Swiss (CHF). 

Dilihat dari Dollar Index, hari ini dolar AS masih menguat padahal kemarin mata uang bersama Uni Eropa sempat menguat terhadap dolar AS setelah Presiden Bank Sentral Uni Eropa Mario Draghi membatalkan kenaikan suku bunga acuannya. 

Pertimbangan utama Bank Sentral Uni Eropa (ECB) adalah meningkatnya risiko dari perang dagang global dan Brexit yang berpotensi melemahkan perekonomian negara-negara Eropa.  

Tidak jadi naiknya suku bunga tersebut membuat kekhawatiran meningkat dan mengangkat nilai tukar euro serta menekan harga obligasi negara-negara Eropa kemarin.

Tertekannya harga obligasi pemerintah tersebut membuat tingkat imbal hasilnya (yield) naik.

Untuk greenback, kenaikannya hari ini menunjukkan investor mulai memburu mata uang tersebut di tengah kekhawatiran berlanjutnya pertumbuhan ekonomi Eropa seiring dengan tidak jadi dinaikkannya suku bunga tersebut yang menjadi indikator belum membaiknya perekonomian dunia.
Presiden Bank Sentral Uni Eropa Mario Draghi mengatakan bank sentral baru berencana menaikkan suku bunga pada pertengahan tahun depan.

Di Benua Amerika, perundingan antara AS-Meksiko yang tengah berjalan menunjukkan harapan dan dianggap sudah berjalan dengan baik.

Perundingan terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor barang dari Meksiko jika negara tetangga di Selatannya itu tidak mengupayakan pembatasan imigran gelap yang hijrah ke Negeri Paman Sam.

Di tengah liburnya Indonesia dan perdagangan rupiah, hari ini dolar AS melemah terhadap mata uang garuda 125 (0,87%) menjadi Rp 14.270 per dolar AS.



TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Seng Ada Lawan! Rupiah Menguat Sendirian di Asia Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular