PDB Terendah Sejak 2009, Dolar Australia Masih Menguat

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 June 2019 14:36
Hingga hari ini Mata Uang Kanguru sudah menguat tiga hari melawan Mata Uang Garuda.
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia kembali menguat pada perdagangan Rabu (5/6/19) melawan rupiah, setelah rilis data pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) yang sesuai ekspektasi.

Pada pukul 12:50 WIB, dolar Australia menguat 0,11% ke level Rp 9.986,15, mengutip data dari Refinitiv. Hingga hari ini Mata Uang Kanguru sudah menguat tiga hari melawan Mata Uang Garuda.



Badan Statistik Australia melaporkan PDB kuartal-I 2019 tumbuh 0,4%, sesuai dengan prediksi di Forex Factory, dan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 0,2%. Meski demikian jika dilihat secara year-on-year PDB tumbuh 1,8%, menjadi yang terendah sejak kuartal-III 2009.

Penguatan di pekan ini bahkan terjadi saat Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas suku bunga 25 basis poin ke level terendah 1,25% pada Selasa (4/6/19) kemarin. Bahkan Gubernur RBA, Philip Lowe mengindikasikan akan kembali memangkas suku bunga untuk membantu perekonomian Australia.

Langkah tersebut seharusnya berdampak negatif bagi dolar Australia, namun nyatanya sejak awal pekan malah terus menguat. Penguatan tersebut kemungkinan terjadi akibat technical rebound mengingat pasar dalam negeri Indonesia libur selama sepakan, dan aussie sudah melemah tiga pekan berturut-turut melawan rupiah. Dalam tiga pekan tersebut, total dolar Australia mengalami pelemahan 1,23%.

Pada Jumat 31 Mei lalu, dolar Australia bahkan sempat menyentuh level Rp 9.842,48, atau terlemah sejak 3 Januari lalu. Sepanjang tahun ini, atau secara year-to-date, dolar Australia melemah 1,32% melawan rupiah.

Kurs jual beli dolar Australia di dalam negeri pada beberapa bank juga mengalami perubahan. Dikutip dari website resminya, kurs beli AUD Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 9.759.43/A$ sementara kurs jual Rp 9.988,49/A$, data di-update pada pukul 12:47 WIB. BNI menawarkan harga beli Rp 9.843/S$, dan harga jual Rp Rp 9.915/S$, data di-update pada pukul 12:50 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA 
(pap/hps) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular