
Libur Lebaran, Dolar Singapura ke Level Tertinggi Sepekan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 June 2019 13:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan di pasar spot, Rabu (5/6/2019). Tercatat sejak pasar dalam negeri libur Lebaran, rupiah terus melemah lawan dolar Singapura.
Pada pukul 11:39 WIB, dolar Singapura berada di kisaran Rp 10.454,98 atau menguat 0,12% dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (4/5/19), dan mencapai level tertinggi dalam sepekan terakhir, mengutip data Refinitiv.
Libur hari raya Idul Fitri, selama sepekan membuat rupiah tanpa sentimen dan aktivitas perdagangan dari dalam negeri yang membuat dolar Singapura leluasa untuk menekan rupiah di pasar spot. Apalagi rupiah sudah mencatat penguatan tiga pekan berturut-turut lawan dolar Singapura, sehingga kemungkinan ada technical rebound.
Total dalam tiga pekan tersebut rupiah mencatat penguatan 1,15%, bahkan di hari Jumat 31 Mei lalu sempat mencapai level Rp 10.327,58/S$, menjadi level terkuat Mata Uang Garuda sejak 14 Februari lalu. Jika dilihat sepanjang tahun ini, atau secara year-to-date rupiah menguat 0,80% melawan dolar Singapura.
Sementara itu, Bank Dunia (World Bank/WB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 2,6% atau turun dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya 2,9% yang diberikan pada bulan Januari lalu.
Hal tersebut tentunya berdampak negatif ke pasar, tetapi untuk Indonesia, WB memprediksi pertumbuhan yang cukup bagus yakni sebesar 5,2%, dan jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi rata-rata untuk negara-negara emerging market sebesar 4%.
Seandainya pasar dalam negeri buka pada hari ini, ada kemungkinan rupiah dapat menguat melawan dolar Singapura.
Kurs jual beli dolar Singapura di dalam negeri pada beberapa bank juga mengalami perubahan. Dikutip dari website resminya, kurs beli SGD Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 10.244,49/S$ sementara kurs jual Rp 10.447,60/S$, data di-update pada pukul 10:47 WIB. BNI menawarkan harga beli Rp 10.336/S$, dan harga jual Rp Rp 10.295/S$, data di-update pada pukul 10:50 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada pukul 11:39 WIB, dolar Singapura berada di kisaran Rp 10.454,98 atau menguat 0,12% dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (4/5/19), dan mencapai level tertinggi dalam sepekan terakhir, mengutip data Refinitiv.
Total dalam tiga pekan tersebut rupiah mencatat penguatan 1,15%, bahkan di hari Jumat 31 Mei lalu sempat mencapai level Rp 10.327,58/S$, menjadi level terkuat Mata Uang Garuda sejak 14 Februari lalu. Jika dilihat sepanjang tahun ini, atau secara year-to-date rupiah menguat 0,80% melawan dolar Singapura.
Sementara itu, Bank Dunia (World Bank/WB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 2,6% atau turun dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya 2,9% yang diberikan pada bulan Januari lalu.
Hal tersebut tentunya berdampak negatif ke pasar, tetapi untuk Indonesia, WB memprediksi pertumbuhan yang cukup bagus yakni sebesar 5,2%, dan jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi rata-rata untuk negara-negara emerging market sebesar 4%.
Seandainya pasar dalam negeri buka pada hari ini, ada kemungkinan rupiah dapat menguat melawan dolar Singapura.
Kurs jual beli dolar Singapura di dalam negeri pada beberapa bank juga mengalami perubahan. Dikutip dari website resminya, kurs beli SGD Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 10.244,49/S$ sementara kurs jual Rp 10.447,60/S$, data di-update pada pukul 10:47 WIB. BNI menawarkan harga beli Rp 10.336/S$, dan harga jual Rp Rp 10.295/S$, data di-update pada pukul 10:50 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular