Rupiah Stagnan Saja, Tapi Masih Terbaik Ketiga di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 May 2019 12:09
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih sulit menembus zona hijau di perdagangan pasar spot.
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih sulit menembus zona hijau di perdagangan pasar spot. Padahal rupiah sempat menapaki jalur penguatan, menuju apresiasi empat hari berturut-turut. 

Pada Selasa (28/5/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.375. Sama persis dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Stagnan saja. 

Kala pembukaan pasar, rupiah masih mampu menguat 0,1%. Jika penguatan ini bertahan hingga tutup lapak, maka rupiah menguat selama empat hari beruntun. 


Namun boro-boro sampai tutup pasar, satu jam setelah pembukaan rupiah sudah tidak lagi menguat. Apresiasi rupiah habis, meski tidak sampai melemah. Jalan menuju penguatan empat hari beruntun terasa begitu terjal.

Memang sulit untuk menandingi dolar AS hari ini. Rupiah masih beruntung tidak melemah, karena hampir seluruh mata uang utama Asia terdepresiasi. Saking beruntungnya, rupiah yang stagnan saja masih bisa menjadi mata uang terbaik ketiga di Asia.

Won Korea Selatan menjadi mata uang terlemah di Benua Kuning. Disusul oleh rupee India tepat di atasnya, dan peso Filpina menjadi telemah ketiga. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:00 WIB: 



Dolar AS memang sudah menyelesaikan masa konsolidasi. Pada pukul 11:45 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,21%. 

Mata uang Negeri Paman Sam menyimpan energi untuk rebound. Maklum, dalam sepekan terakhir Dollar Index sudah terkoreksi 0,19% dan selama sebulan ke belakang melemah 0,25%. 

Koreksi yang sudah lumayan dalam menyebabkan dolar AS sudah relatif murah. Pelaku pasar pun kembali melirik dolar AS, melakukan aksi borong, dan nilai tukarnya menguat. 


Sepertinya rupiah masih bisa bertahan di zona netral karena campur tangan Bank Indonesia (BI). Intervensi bank sentral di pasar valas dan obligasi pemerintah tampaknya bisa menjaga rupiah tidak melemah. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular