
AS Belum Siap Teken Kesepakatan Dagang, Indeks Shanghai Jatuh
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 May 2019 08:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melemah 0,07% pada perdagangan hari ini ke level 2.890,27, sementara indeks Hang Seng jatuh 0,05% ke level 27.274,83.
Perang dagang masih menjadi faktor yang membebani kinerja bursa saham China dan Hong Kong. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak siap untuk meneken kesepakatan dagang dengan China.
"Saya rasa mereka mungkin berharap bahwa mereka meneken kesepakatan dagang yang sudah ada di atas meja sebelum mereka mencoba untuk menegosiasikan ulang," kata Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri jepang Shinzo Abe selepas menggelar lawatan ke Jepang selama 4 hari, Senin (27/5/2019), dilansir dari Bloomberg.
"Mereka ingin meneken kesepakatan dagang. Saat ini, kami tidak siap untuk melakukannya." ungkap Trump.
Bahkan, Trump mengungkapkan bahwa bea masuk yang dikenakan oleh AS terhadap produk impor asal China dapat dinaikkan dengan sangat signifikan dan mudah.
Seperti yang diketahui, negosiasi dagang yang digelar kedua negara belum lama ini di Beijing dan Washington gagal membuahkan kesepakatan lantaran AS menganggap bahwa China mundur dari poin-poin yang sudah disepakati sebelumnya.
Perang dagang kemudian tereskalasi kala Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi melalui sebuah perintah eksekutif. Dengan aturan itu, Menteri Perdagangan Wilbur Ross menjadi memiliki wewenang untuk memblokir transaksi dalam bidang teknologi informasi atau komunikasi yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.
Bersamaan kebijakan ini, Huawei Technologies dan 70 entitas terafiliasi dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Perang dagang masih menjadi faktor yang membebani kinerja bursa saham China dan Hong Kong. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak siap untuk meneken kesepakatan dagang dengan China.
"Saya rasa mereka mungkin berharap bahwa mereka meneken kesepakatan dagang yang sudah ada di atas meja sebelum mereka mencoba untuk menegosiasikan ulang," kata Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri jepang Shinzo Abe selepas menggelar lawatan ke Jepang selama 4 hari, Senin (27/5/2019), dilansir dari Bloomberg.
Bahkan, Trump mengungkapkan bahwa bea masuk yang dikenakan oleh AS terhadap produk impor asal China dapat dinaikkan dengan sangat signifikan dan mudah.
Seperti yang diketahui, negosiasi dagang yang digelar kedua negara belum lama ini di Beijing dan Washington gagal membuahkan kesepakatan lantaran AS menganggap bahwa China mundur dari poin-poin yang sudah disepakati sebelumnya.
Perang dagang kemudian tereskalasi kala Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi melalui sebuah perintah eksekutif. Dengan aturan itu, Menteri Perdagangan Wilbur Ross menjadi memiliki wewenang untuk memblokir transaksi dalam bidang teknologi informasi atau komunikasi yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.
Bersamaan kebijakan ini, Huawei Technologies dan 70 entitas terafiliasi dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Most Popular