
Mandiri Batal Akuisisi Permata, Indonesian Tobacco Siap IPO
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 May 2019 07:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali sepekan terakhir menjelang Lebaran, pasar saham dalam negeri berakhir di teritori positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,69% ke level 6.098,97 pada penutupan perdagangan Senin (27/5/2019).
Meski sempat ditransaksikan melemah di awal perdagangan, IHSG berbalik menguat hingga pasar ditutup. Kinerja IHSG berkebalikan kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan melemah: indeks Hang Seng turun 0,24%, indeks Straits Times terkoreksi 0,05%, dan indeks Kospi turun 0,05%. Sementara itu, indeks Nikkei menguat 0,31% dan indeks Shanghai melejit 1,38%.
Sebelum perdagangan hari ini, Selasa (28/5/2019) dibuka, ada baiknya kembali mencermati aksi dan peristiwa emiten sebagaimana dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia berikut ini.
1. Sumber: Rencana Mandiri Akuisisi Permata Resmi Batal!
Rencana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencaplok saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dikabarkan kandas menurut sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana ini.
Bank Mandiri dan pemegang saham Bank Permata yakni Standard Chartered Bank (Stanchart) dan PT Astra International Tbk (ASII) diketahui tak menemukan kata sepakat terkait dengan harga jual per saham bank tersebut.
Sumber tersebut menyampaikan kabar tersebut setelah bertemu dengan pihak Bank Mandiri yang menyatakan rencana akuisisi Bank Permata secara resmi batal.
"Diskusi terakhir dengan BMRI menunjukkan rencana mengakuisisi BNLI secara resmi batal setelah kedua pihak tak bersepakat soal harga," kata sumber tersebut, Senin (27/5/2019).
2. Sasar Komponen As Roda, Astra Otoparts Gandeng NTN Corp
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) melalui anak usahanya PT Inti Ganda Perdana (IGD) menggandeng pabrikan suku cadang asal Jepang, NTN Corporation untuk membentuk usaha patungan bernama PT Astra NTN Driveshaft Indonesia (ANDIN).
Pembentukan usaha patungan itu disahkan secara hukum pada 23 Mei lalu. IGD adalah anak usaha Astra Otoparts dengan kepemilikan 42,5%. "Nilai investasi pendirian ANDIN adalah Rp 61,20 miliar, berlokasi di Karawang, Jawa Barat," kata Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (27/5/2019).
Wanny menjelaskan tujuan pendirian ANDIN ialah guna memenuhi kebutuhan konsumen atas produk Constant Velocity Joint (CVJ) yang dipakai untuk kendaraan bermotor, termasuk kendaraan komersial dan traktor dan industri mesin. CVJ biasa dikenal dengan sebutan bearing sumbu as roda, biasa diletakkan di kedua ujung as roda atau driveshaft.
3. Multistrada & Pieter Tanuri Digugat Peritel Ban Arab Saudi
Tire Technology Est, perusahaan penjualan dan peritel ban asal Arab Saudi, menggugat PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dan Pieter Tanuri, sang pemilik lama Multistrada sebelum diakuisisi mayoritas oleh Michelin.
Dalam dokumen pendaftaran gugatan yang diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, surat gugatan bertanggal 13 Mei 2019. Pendaftaran gugatan disampaikan pada 16 Mei 2019 dan sidang pertama akan dilakukan pada 16 Juni 2019.
Multistrada ditetapkan sebagai tergugat I dan Pieter ditetapkan sebagai tergugat II. Perkara ini bernomor 299/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst. Menurut Tire Technology, Multistrada dan Pieter melakukan tindakan melawan hukum terhadap penggugat. Namun sayangnya tak disebutkan secara detail bentuk tindakan melawan hukum tersebut.
4. Anindya Bakrie Bicara Soal Rencana Pieter Tanuri Masuk VIVA
Manajemen PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) rupanya masih enggan terbuka terkait rencana pengusaha Pieter Tanuri yang akan masuk sebagai investor.
Namun rencana tersebut tampaknya memang sedang dijajaki antara VIVA dan Pieter Tanuri karena punya kesamaan visi ingin bermain di industri media dan hiburan olah raga.
CNBC Indonesia mencoba menanyakan hal tersebut secara langsung kepada Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie dalam sesi wawancara eksklusif. Menurut Anin, begitu sapaan akrabnya, industri media punya tingkat margin keuntungan yang menjanjikan.
Saat wawancara, CNBC Indonesia kembali menanyakan terkait pemberitaan yang menyebutkan Pieter akan menyuntikan modal ke VIVA.
"Terlalu dini kia membicarakan hal itu. Tapi semua orang ingin masuk ke bisnis ini," kata Anindya kepada CNBC Indonesia dalam sesi wawancara eksklusif, Kamis (23/05/2019).
5. Indonesian Tobacco Siap IPO, Tertarik Beli Sahamnya?
Emiten rokok di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan bertambah satu perusahaan lagi setelah produsen tembakau linting (shag) PT Indonesian Tobacco Tbk siap masuk bursa dengan menerbitkan saham perdana atau initial public offering (IPO).
Perseroan akan menawarkan 274,06 juta (29,13%) saham kepada publik dalam IPO ini. Rencananya, perseroan akan menawarkan sahamnya kepada publik mulai Senin ini (27/5/2019) hingga 31 Mei dalam periode penawaran awal.
Saham perseroan rencananya akan dicatatkan di BEI pada 4 Juli mendatang. Dalam penawaran saham tersebut, perseroan yang dipimpin Djonny Saksono tersebut dibantu PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Meski sempat ditransaksikan melemah di awal perdagangan, IHSG berbalik menguat hingga pasar ditutup. Kinerja IHSG berkebalikan kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan melemah: indeks Hang Seng turun 0,24%, indeks Straits Times terkoreksi 0,05%, dan indeks Kospi turun 0,05%. Sementara itu, indeks Nikkei menguat 0,31% dan indeks Shanghai melejit 1,38%.
Sebelum perdagangan hari ini, Selasa (28/5/2019) dibuka, ada baiknya kembali mencermati aksi dan peristiwa emiten sebagaimana dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia berikut ini.
Rencana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencaplok saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dikabarkan kandas menurut sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana ini.
Bank Mandiri dan pemegang saham Bank Permata yakni Standard Chartered Bank (Stanchart) dan PT Astra International Tbk (ASII) diketahui tak menemukan kata sepakat terkait dengan harga jual per saham bank tersebut.
Sumber tersebut menyampaikan kabar tersebut setelah bertemu dengan pihak Bank Mandiri yang menyatakan rencana akuisisi Bank Permata secara resmi batal.
"Diskusi terakhir dengan BMRI menunjukkan rencana mengakuisisi BNLI secara resmi batal setelah kedua pihak tak bersepakat soal harga," kata sumber tersebut, Senin (27/5/2019).
2. Sasar Komponen As Roda, Astra Otoparts Gandeng NTN Corp
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) melalui anak usahanya PT Inti Ganda Perdana (IGD) menggandeng pabrikan suku cadang asal Jepang, NTN Corporation untuk membentuk usaha patungan bernama PT Astra NTN Driveshaft Indonesia (ANDIN).
Pembentukan usaha patungan itu disahkan secara hukum pada 23 Mei lalu. IGD adalah anak usaha Astra Otoparts dengan kepemilikan 42,5%. "Nilai investasi pendirian ANDIN adalah Rp 61,20 miliar, berlokasi di Karawang, Jawa Barat," kata Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (27/5/2019).
Wanny menjelaskan tujuan pendirian ANDIN ialah guna memenuhi kebutuhan konsumen atas produk Constant Velocity Joint (CVJ) yang dipakai untuk kendaraan bermotor, termasuk kendaraan komersial dan traktor dan industri mesin. CVJ biasa dikenal dengan sebutan bearing sumbu as roda, biasa diletakkan di kedua ujung as roda atau driveshaft.
3. Multistrada & Pieter Tanuri Digugat Peritel Ban Arab Saudi
Tire Technology Est, perusahaan penjualan dan peritel ban asal Arab Saudi, menggugat PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dan Pieter Tanuri, sang pemilik lama Multistrada sebelum diakuisisi mayoritas oleh Michelin.
Dalam dokumen pendaftaran gugatan yang diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, surat gugatan bertanggal 13 Mei 2019. Pendaftaran gugatan disampaikan pada 16 Mei 2019 dan sidang pertama akan dilakukan pada 16 Juni 2019.
Multistrada ditetapkan sebagai tergugat I dan Pieter ditetapkan sebagai tergugat II. Perkara ini bernomor 299/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst. Menurut Tire Technology, Multistrada dan Pieter melakukan tindakan melawan hukum terhadap penggugat. Namun sayangnya tak disebutkan secara detail bentuk tindakan melawan hukum tersebut.
4. Anindya Bakrie Bicara Soal Rencana Pieter Tanuri Masuk VIVA
Manajemen PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) rupanya masih enggan terbuka terkait rencana pengusaha Pieter Tanuri yang akan masuk sebagai investor.
Namun rencana tersebut tampaknya memang sedang dijajaki antara VIVA dan Pieter Tanuri karena punya kesamaan visi ingin bermain di industri media dan hiburan olah raga.
CNBC Indonesia mencoba menanyakan hal tersebut secara langsung kepada Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie dalam sesi wawancara eksklusif. Menurut Anin, begitu sapaan akrabnya, industri media punya tingkat margin keuntungan yang menjanjikan.
Saat wawancara, CNBC Indonesia kembali menanyakan terkait pemberitaan yang menyebutkan Pieter akan menyuntikan modal ke VIVA.
"Terlalu dini kia membicarakan hal itu. Tapi semua orang ingin masuk ke bisnis ini," kata Anindya kepada CNBC Indonesia dalam sesi wawancara eksklusif, Kamis (23/05/2019).
5. Indonesian Tobacco Siap IPO, Tertarik Beli Sahamnya?
Emiten rokok di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan bertambah satu perusahaan lagi setelah produsen tembakau linting (shag) PT Indonesian Tobacco Tbk siap masuk bursa dengan menerbitkan saham perdana atau initial public offering (IPO).
Perseroan akan menawarkan 274,06 juta (29,13%) saham kepada publik dalam IPO ini. Rencananya, perseroan akan menawarkan sahamnya kepada publik mulai Senin ini (27/5/2019) hingga 31 Mei dalam periode penawaran awal.
Saham perseroan rencananya akan dicatatkan di BEI pada 4 Juli mendatang. Dalam penawaran saham tersebut, perseroan yang dipimpin Djonny Saksono tersebut dibantu PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular