
Duh! Demo 22 Mei Ricuh, IHSG Terjebak di Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 May 2019 12:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka melemah 0,05%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemudian sempat membalikkan keadaan dengan naik ke zona hijau, sebelum kemudian jatuh lagi ke zona merah. Hingga sesi I tutup, IHSG melemah 0,32% ke level 5.932,13.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong pelemahan IHSG di antaranya: PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-3,2%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,07%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-0,83%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,64%), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,27%).
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,18%, indeks Hang Seng naik 0,29%, indeks Straits Times naik 0,29%, dan indeks Kospi naik 0,34%.
Sentimen positif bagi bursa saham Benua Kuning datang dari harapan bahwa AS-China bisa kembali mesra di bidang perdagangan dengan kembali ke meja negosiasi.
Seperti yang diketahui, pada pekan lalu Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi melalui sebuah perintah eksekutif. Dengan aturan itu, Menteri Perdagangan Wilbur Ross menjadi memiliki wewenang untuk memblokir transaksi dalam bidang teknologi informasi atau komunikasi yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.
Bersamaan kebijakan ini, Huawei Technologies dan 70 entitas terafiliasi dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.
Namun pada hari Senin (20/5/2019) waktu setempat, AS melunak dengan melonggarkan sejumlah larangan yang dikenakan pekan lalu terhadap Huawei.
Departemen Perdagangan AS mengizinkan Huawei untuk membeli barang-barang buatan AS selama 90 hari demi mempertahankan jaringan yang sudah ada saat ini dan menyediakan pembaruan (update) piranti lunak bagi ponsel-ponsel Huawei yang sudah ada saat ini, dilansir dari Reuters.
"Pendeknya, pelonggaran ini akan memperbolehkan operasi tetap berlanjut bagi pengguna ponsel Huawei dan jaringan broadband di pedalaman," kata Menteri Perdagangan AS Wilburr Ross.
Perkembangan terbaru, beberapa pejabat keamanan negara AS khawatir bahwa Trump dapat membatalkan sanski terhadap Huawei guna mencapai kesepakatan dagang dengan China, dilansir dari Bloomberg. Hal ini menjadi mungkin mengingat pada akhir bulan depan, Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT-G20 di Jepang.
Jika ini yang terjadi, kedua negara dimungkinkan untuk kembali menggelar negosiasi yang pada akhirnya bisa mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung begitu lama.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong pelemahan IHSG di antaranya: PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-3,2%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,07%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-0,83%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,64%), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,27%).
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,18%, indeks Hang Seng naik 0,29%, indeks Straits Times naik 0,29%, dan indeks Kospi naik 0,34%.
Seperti yang diketahui, pada pekan lalu Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi melalui sebuah perintah eksekutif. Dengan aturan itu, Menteri Perdagangan Wilbur Ross menjadi memiliki wewenang untuk memblokir transaksi dalam bidang teknologi informasi atau komunikasi yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.
Bersamaan kebijakan ini, Huawei Technologies dan 70 entitas terafiliasi dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.
Namun pada hari Senin (20/5/2019) waktu setempat, AS melunak dengan melonggarkan sejumlah larangan yang dikenakan pekan lalu terhadap Huawei.
Departemen Perdagangan AS mengizinkan Huawei untuk membeli barang-barang buatan AS selama 90 hari demi mempertahankan jaringan yang sudah ada saat ini dan menyediakan pembaruan (update) piranti lunak bagi ponsel-ponsel Huawei yang sudah ada saat ini, dilansir dari Reuters.
"Pendeknya, pelonggaran ini akan memperbolehkan operasi tetap berlanjut bagi pengguna ponsel Huawei dan jaringan broadband di pedalaman," kata Menteri Perdagangan AS Wilburr Ross.
Perkembangan terbaru, beberapa pejabat keamanan negara AS khawatir bahwa Trump dapat membatalkan sanski terhadap Huawei guna mencapai kesepakatan dagang dengan China, dilansir dari Bloomberg. Hal ini menjadi mungkin mengingat pada akhir bulan depan, Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT-G20 di Jepang.
Jika ini yang terjadi, kedua negara dimungkinkan untuk kembali menggelar negosiasi yang pada akhirnya bisa mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung begitu lama.
Next Page
Demo 22 Mei Ricuh
Pages
Most Popular