Ibu Kota Ricuh, Bos BEI: Perdagangan Saham Masih Aman

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 May 2019 11:57
BEI menyebutkan ricuhnya aksi demonstrasi 22 Mei terkait penolakan hasil Pemilihan Umum 2019 tidak akan terlalu berdampak besar.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ricuhnya aksi demonstrasi 22 Mei terkait penolakan hasil Pemilihan Umum 2019 tidak akan terlalu berdampak besar terhadap perdagangan saham domestik lantaran kondisi saat ini masih terkendali.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan situasi saat ini tak akan berpengaruh banyak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terkecuali jika terjadi chaos (kekacauan) dan tak lagi dapat dikendalikan oleh aparat yang bertugas.

"Rasa saya enggak akan terlalu banyak pengaruh ya kecuali ada kondisi yang ekstrim atau chaos yang sulit terkendali," kata Inarno kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (22/5).

Selain itu, dia menilai kondisi perdagangan saham juga tak akan terganggu lantaran infrastruktur perdagangan pasar modal sudah berada di tempat yang aman dan berfungsi dengan normal serta terhubung ke seluruh perusahaan sekuritas Anggota Bursa (AB).


"Yang terhubung ke JATS normal kok seluruh AB terhubung," imbuh dia.

Situasi terakhir saat ini, massa menggelar demonstrasi di berbagai titik di Jakarta sejak dini hari. Demonstrasi ini berujung menjadi kericuhan. Salah satu lokasi yang menjadi titik kericuhan adalah Tanah Abang. Hingga kini, ketegangan antara aparat dengan pendemo masih terjadi.

Pada Rabu ini (22/5/), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyebutkan terdapat 200 orang luka-luka karena kericuhan demo di Bawaslu semalam. Anies bahkan menyebut 6 orang yang tewas akibat peristiwa tersebut.

"Ini per jam 09.00 WIB. Jadi ada sekitar 200-an orang luka-luka," ujar Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.

Anies datang ke RSUD Tarakan untuk melihat para korban tersebut. Korban ini memang dampak dari ricuh demo di sekitar kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang terjadi sejak semalam.

Di sisi lain, kericuhan ini membuat beberapa kementerian juga mengeluarkan himbauan serupa, termasuk juga dengan kedutaan. Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan kepada seluruh warganya yang berada di Jakarta untuk menghindari beberapa daerah di Ibu Kota, khususnya Tanah Abang dan Jl. Wahid Hasyim, Menteng.

Selain AS, Australia dan Inggris juga mengeluarkan peringatan serupa. Kedutaan Besar Australia memperingatkan warganya untuk hindari aksi protes dan demonstrasi yang berubah menjadi ricuh.

Detik-detik kericuhan di Tanah Abang.
[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Rerata Transaksi Harian di BEI Tembus 480 Ribu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular