
Wah! Rupiah Menguat Nyaris Sendirian di Asia, Apa Rahasianya?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 May 2019 12:54

Campur tangan Bank Indonesia (BI) menjadi rahasia di balik keperkasaan rupiah. Melansir Reuters, salah seorang pejabat bank sentral mengatakan, pada hari ini BI telah mengambil langkah untuk mempertahankan stabilitas rupiah, yakni dengan intervensi di pasar spot dan obligasi. Kemarin, BI juga diketahui melakukan intervensi yang membuat rupiah menguat sebesar 0,07%.
Wajar jika BI rajin melakukan intervensi. Pasalnya kemarin, selepas mengumumkan tingkat suku bunga acuan ditahan di level 6%, bank sentral merevisi proyeksinya terkait defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) periode 2019. Kini, proyeksi CAD ditetapkan berada di rentang 2,5%-3% dari PDB, dari yang sebelumnya 2,5% dari PDB.
"Defisit transaksi berjalan 2019 juga diprakirakan lebih rendah dari tahun 2018, yaitu dalam kisaran 2,5-3,0% PDB, meskipun tidak serendah prakiraan semula," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (16/5/2019).
Perlambatan ekonomi global hingga perang dagang menjadi faktor yang memaksa BI merevisi proyeksi CAD untuk tahun 2019.
Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Wajar jika BI rajin melakukan intervensi. Pasalnya kemarin, selepas mengumumkan tingkat suku bunga acuan ditahan di level 6%, bank sentral merevisi proyeksinya terkait defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) periode 2019. Kini, proyeksi CAD ditetapkan berada di rentang 2,5%-3% dari PDB, dari yang sebelumnya 2,5% dari PDB.
"Defisit transaksi berjalan 2019 juga diprakirakan lebih rendah dari tahun 2018, yaitu dalam kisaran 2,5-3,0% PDB, meskipun tidak serendah prakiraan semula," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (16/5/2019).
Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular