
Kalem Tunggu BI, Rupiah Terbaik ke-3 di Asia
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 May 2019 13:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif antara penguatan dan pelemahan hingga siang Kamis (16/5/19). Namun pergerakan hari ini cenderung lebih kalem, pelaku pasar kemungkinan menanti pengumuman kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada siang ini.
Pada pukul 12:00 WIB rupiah menguat tipis 0,07% ke level Rp 14.445/US$
Isu perang dagang jilid II antara Amerika Serikat (AS) dengan China masih menjadi headline utama sejak awal pekan.
Jika melihat pergerakan mata uang Asia, yen Jepang sedang menguat lawan dolar AS, yang mengindikasikan sentimen pelaku pasar masih kurang bagus sehingga masih mengalihkan investasi ke aset safe haven. Yen dianggap aset safe haven, bahkan lebih safe haven dari dolar AS.
Update terbaru dari perkembangan perang dagang, Presiden AS Donald Trump telah mendeklarasikan keadaan darurat nasional terhadap ancaman yang dihadapi sektor teknologi.
Presiden Trump sudah mengeluarkan perintah eksekutif yang memberikan wewenang bagi Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross untuk memblokir transaksi yang melibatkan transfer informasi atau teknologi yang dapat mengancam keamanan dalam negeri, melansir CNBC International.
Menindaklanjuti perintah tersebut Departemen Perdagangan AS menambahkan Huawei Technologies dan afiliasinya ke dalam Entity List Bureau Industry and Security (BIS). Hal ini berarti perusahaan AS tidak bisa menjual atau mentransfer teknologi ke Huawei tanpa seizin dari BIS.
Hal ini tentunya membuat Huawei kesulitan dalam menjalankan usahanya, mengingat beberapa spare part yang digunakan berasal dari Negeri Paman Sam.
Huawei merupakan salah satu raksasa teknologi Negeri Tirai Bambu, apa yang dilakukan Presiden Trump ini tentunya bisa memanaskan lagi hubungan dengan China dalam dua hari terakhir sempat lebih adem.
Kemungkinan memanasnya kembali hubungan AS - China membuat banyak mata uang Asia tertekan, sementara rupiah masih bisa bertahan dan menjadi yang terbaik ketiga di Asia hingga siang ini, hanya kalah dari ringgit Malaysia dan yen Jepang.
Pada pukul 12:00 WIB rupiah menguat tipis 0,07% ke level Rp 14.445/US$
| |||||||||||||||||||||||||
Isu perang dagang jilid II antara Amerika Serikat (AS) dengan China masih menjadi headline utama sejak awal pekan.
Update terbaru dari perkembangan perang dagang, Presiden AS Donald Trump telah mendeklarasikan keadaan darurat nasional terhadap ancaman yang dihadapi sektor teknologi.
Presiden Trump sudah mengeluarkan perintah eksekutif yang memberikan wewenang bagi Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross untuk memblokir transaksi yang melibatkan transfer informasi atau teknologi yang dapat mengancam keamanan dalam negeri, melansir CNBC International.
Menindaklanjuti perintah tersebut Departemen Perdagangan AS menambahkan Huawei Technologies dan afiliasinya ke dalam Entity List Bureau Industry and Security (BIS). Hal ini berarti perusahaan AS tidak bisa menjual atau mentransfer teknologi ke Huawei tanpa seizin dari BIS.
Hal ini tentunya membuat Huawei kesulitan dalam menjalankan usahanya, mengingat beberapa spare part yang digunakan berasal dari Negeri Paman Sam.
Huawei merupakan salah satu raksasa teknologi Negeri Tirai Bambu, apa yang dilakukan Presiden Trump ini tentunya bisa memanaskan lagi hubungan dengan China dalam dua hari terakhir sempat lebih adem.
Kemungkinan memanasnya kembali hubungan AS - China membuat banyak mata uang Asia tertekan, sementara rupiah masih bisa bertahan dan menjadi yang terbaik ketiga di Asia hingga siang ini, hanya kalah dari ringgit Malaysia dan yen Jepang.
Next Page
Pasar Menanti Pernyataan BI
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular