
Perang Dagang, IEA Pangkas Proyeksi Permintaan Minyak Dunia
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
15 May 2019 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA)Â memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk tahun ini dan juga tahun lalu, Rabu (15/5/2019).
IEA mengatakan di 2018 pertumbuhan permintaan minyak turun hingga 70.000 barel sehari, menjadi 1,2 juta barel sehari. Sementara untuk tahun ini, permintaan akan turun 90.000 barel sehari. Sehingga, pertumbuhan permintaan minyak di 2019 menjadi 1,3 juta barel sehari.
Revisi proyeksi ini dilakukan karena perang dagang AS-China yang memanas dan tensi yang tak kunjung turun di Timur Tengah. Namun tak dipungkiri juga kondisi masing-masing kebutuhan market komoditas ini sendiri.
"Perubahan ini merefleksikan penurunan yang lebih rendah dari negara-negara pengimpor besar seperti Mesir, India, Indonesia, dan Nigeria," tulis laporan tersebut, dengan tambahan proyeksi penurunan permintaan dari Brazil, China, Jepang dari data sementara.
(gus/prm) Next Article Proyeksi IEA: Permintaan Minyak Lesu Tahun Ini, Harga Datar
IEA mengatakan di 2018 pertumbuhan permintaan minyak turun hingga 70.000 barel sehari, menjadi 1,2 juta barel sehari. Sementara untuk tahun ini, permintaan akan turun 90.000 barel sehari. Sehingga, pertumbuhan permintaan minyak di 2019 menjadi 1,3 juta barel sehari.
"Perubahan ini merefleksikan penurunan yang lebih rendah dari negara-negara pengimpor besar seperti Mesir, India, Indonesia, dan Nigeria," tulis laporan tersebut, dengan tambahan proyeksi penurunan permintaan dari Brazil, China, Jepang dari data sementara.
(gus/prm) Next Article Proyeksi IEA: Permintaan Minyak Lesu Tahun Ini, Harga Datar
Most Popular