Darmin: Rupiah Terlalu Murah, Market Tidak Rasional

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 May 2019 13:28
Nilai tukar rupiah beberapa waktu belakangan terus melemah.
Foto: Konferensi Pers EU Sawit, 18 Maret 2019 di Gedung Kemenko Perekonomian.
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution baru saja mengadakan pertemuan internal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Darmin yang hadir bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hingga Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pembahasan mengarah kepada kondisi ekonomi terkini dalam pertemuan tersebut.

Termasuk mengenai nilai tukar rupiah yang beberapa waktu belakangan terus melemah. Apa yang menyebabkan rupiah terus melemah?

"Ya memang situasinya sekarang itu lebih dinamis. Setelah tadinya mulai agak tenang, mendekati sekitar Rp 13.900/US$ sekarang lebih dinamis lagi. Memang dunianya sedang bergerak begini," kata Darmin di Istana Negara, Selasa (14/5/2019).

Darmin: Rupiah Terlalu Murah, Market Tidak RasionalFoto: Konferensi Pers EU Sawit, 18 Maret 2019 di Gedung Kemenko Perekonomian.


Namun kondisi saat ini, sambung Darmin belum mengkhawatirkan. Tapi memang tendensi dari pelemahan tersebut sedikit melambat.

"Kalau mengkhawatirkan sih tidak. Tapi tendensi melambatnya akan muncul perlahan-lahan dia akan makin lambat. Tapi tidak membuat kemudian gejolak yang tajam," kata Darmin.

Apakah rupiah masih terlalu murah atau undervalued?

"Masih. Tapi ada lagi ini tekanan baru. Sehingga tidak mudah juga mengharapkan undervalue-nya itu hilang. Karena ada tekanan baru itu. Market itu tidak seluruhnya rasional. Ada sentimennya," kata Darmin.






(dru/dru) Next Article Gara-Gara Pernyataan The Fed, Rupiah Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular