
Putuskan Bagi-Bagi Dividen, Saham Kimia Farma Melesat 6,45%
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
08 May 2019 11:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mulai berterbangan pada awal perdagangan sesi I hari ini (8/5/2019), setelah manajemen perusahaan mengumumkan akan mendistribusikan dividen 83,2 miliar kepada para pemegang saham tahun ini.
Hingga berita ini dimuat harga saham KAEF melesat 6,45% ke level Rp 3.300/unit saham, ini adalah perolehan tertinggi sejak 16 April 2019. Emiten KAEF mencatatkan nilai transaksi Rp 8,08 miliar, dengan volume perdagangan 2,5 juta uni transaksi.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) KAEF menyepakati membagikan dividen 20% dari total laba bersih perusahaan atau setara Rp 14,98/unit saham.
Proporsi dividen tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 30% dari laba bersih, dikarenakan tahun ini perusahaan ingin memperkuat fundamental permodalan Kimia Farma.
"Tahun lalu dividen 30% sekarang 20 persen, tujuannya Kimia Farma ekspansi dari sisi produk portfolio," kata Honesti saat paparan publik di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Sepanjang tahun 2018, KAEF berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 27,27% secara tahunan menjadi Rp 415,9 miliar. Jika dirinci, peningkatan pada laba bersih perusahaan seiring dengan pertumbuhan pos pendapatan.
Di tahun 2018, pendapatan KAEF naik 21,65% menjadi Rp 7,45 triliun dibanding perolehan tahun 2017 sebesar 6,13 triliun. Penjualan obat ethical, lisensi, dan narkotika masih menyumbang porsi terbesar (38,48), disusul oleh penjualan obat generic (22,03%) dan obat over the counter/OTC (21,91%).
Pada tahun 2018, KAEF telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 4,2 triliun, dimana 60% akan dialokasikan untuk bisnis organik dan sisanya untuk bisnis non-organik.
"Belanja modal akan fokus pada pengembangan bisnis ritel, optimalisasi rantai pasok, optimalisasi jaringan laboratorium diagnostik termasuk transformasi manajemen office," kata Honesti. Sepanjang tahun ini, perusahaan menargetkan 238 toko ritel baru.
Selain itu, total target pendapatan tahun ini adalah sebesar Rp 11,5 triliun atau naik sekitar 50% dibanding capaian tahun lalu. Sebagai informasi, pada 3 bulan pertama tahun ini perusahaan baru membukukan total penjualan sebesar 1,81 triliun (sekitar 16% dari target).
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Semua Obat Sirup Ditarik, Bagaimana Nasib Kimia Farma (KAEF)
Hingga berita ini dimuat harga saham KAEF melesat 6,45% ke level Rp 3.300/unit saham, ini adalah perolehan tertinggi sejak 16 April 2019. Emiten KAEF mencatatkan nilai transaksi Rp 8,08 miliar, dengan volume perdagangan 2,5 juta uni transaksi.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) KAEF menyepakati membagikan dividen 20% dari total laba bersih perusahaan atau setara Rp 14,98/unit saham.
"Tahun lalu dividen 30% sekarang 20 persen, tujuannya Kimia Farma ekspansi dari sisi produk portfolio," kata Honesti saat paparan publik di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Sepanjang tahun 2018, KAEF berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 27,27% secara tahunan menjadi Rp 415,9 miliar. Jika dirinci, peningkatan pada laba bersih perusahaan seiring dengan pertumbuhan pos pendapatan.
Di tahun 2018, pendapatan KAEF naik 21,65% menjadi Rp 7,45 triliun dibanding perolehan tahun 2017 sebesar 6,13 triliun. Penjualan obat ethical, lisensi, dan narkotika masih menyumbang porsi terbesar (38,48), disusul oleh penjualan obat generic (22,03%) dan obat over the counter/OTC (21,91%).
Pada tahun 2018, KAEF telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 4,2 triliun, dimana 60% akan dialokasikan untuk bisnis organik dan sisanya untuk bisnis non-organik.
"Belanja modal akan fokus pada pengembangan bisnis ritel, optimalisasi rantai pasok, optimalisasi jaringan laboratorium diagnostik termasuk transformasi manajemen office," kata Honesti. Sepanjang tahun ini, perusahaan menargetkan 238 toko ritel baru.
Selain itu, total target pendapatan tahun ini adalah sebesar Rp 11,5 triliun atau naik sekitar 50% dibanding capaian tahun lalu. Sebagai informasi, pada 3 bulan pertama tahun ini perusahaan baru membukukan total penjualan sebesar 1,81 triliun (sekitar 16% dari target).
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Semua Obat Sirup Ditarik, Bagaimana Nasib Kimia Farma (KAEF)
Most Popular