
Damai Dagang Mengawang, Wall Street Dibuka Memerah Lagi
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 May 2019 20:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Selasa (7/5/2019), setelah harapan perdamaian antara AS dan China kembali mengawang-awang jelang pengenaan tarif sepihak dari AS.
Indeks Dow Jones melemah 0,76% atau 200,78 poin ke 26.237,7 sedangkan indeks Nasdaq turun 0,86% atau 70,24 poin ke 8.053,05. Di sisi lain, indeks S&P 500 tertekan 0,79% atau 22,6 poin ke 2.908,3.
Beberapa saham unggulan yang tertekan di antaranya adalah Caterpillar dan Boeing yang masing-masing tertekan lebih dari 1% setelah delegasi Misi Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan kenaikan tarif baru berlaku pada Jumat pekan ini.
Dalam cuitan di Twitter pada Minggu (5/5/2019) petang, Trump mengatakan bea masuk 10% terhadap produk China senilai US$200 miliar akan dinaikkan lagi menjadi 25%. Dia juga mengancam pengenaan tarif tambahan sebesar 25% pada produk lain senilai US$325 miliar.
Namun, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menegaskan bahwa kenaikan tarif tersebut bisa dibatalkan jika negosiasi menunjukkan hasil yang memuaskan. Ini menunjukkan sikap ngotot AS untuk menekan China agar mengikuti keinginan mereka terkait perjanjian dagang yang baru.
"Saya masih berharap akan ada kesepakatan yang dicapai dan tidak akan ada pengenaan tarif baru pada Jumat," tutur chief investment officer Bleakley Advisory Group Peter Boockvar, sebagaimana dikutip CNBC International.
Wakil Perdana Menteri China Liu He dipoyeksikan bergabung dalam delegasi yang berkunjung ke AS pekan ini, menaikkan harapan akan tercapainya kesepakatan dagang. Namun, kunjungannya diperpendek menjadi Kamis dan Jumat, dari jadwal semula pada Rabu-Sabtu.
Dalam beberapa bulan terakhir, China dan AS mengindikasikan bahwa pembicaraan dagang sedang mengarah pada pencapaian resolusi yang akan menghentikan perang dagang antara kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.
"Pemerintahan Trump terlihat menekankan bahwa kali ini negosiasi dagang harus selesai. Dengan kata lain, kesepakatan harus dicapai, atau tidak usah sama sekali," tutur Presidem dan chief investment strategist Yardeni Research Ed Yardeni.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Indeks Dow Jones melemah 0,76% atau 200,78 poin ke 26.237,7 sedangkan indeks Nasdaq turun 0,86% atau 70,24 poin ke 8.053,05. Di sisi lain, indeks S&P 500 tertekan 0,79% atau 22,6 poin ke 2.908,3.
Beberapa saham unggulan yang tertekan di antaranya adalah Caterpillar dan Boeing yang masing-masing tertekan lebih dari 1% setelah delegasi Misi Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan kenaikan tarif baru berlaku pada Jumat pekan ini.
Namun, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menegaskan bahwa kenaikan tarif tersebut bisa dibatalkan jika negosiasi menunjukkan hasil yang memuaskan. Ini menunjukkan sikap ngotot AS untuk menekan China agar mengikuti keinginan mereka terkait perjanjian dagang yang baru.
"Saya masih berharap akan ada kesepakatan yang dicapai dan tidak akan ada pengenaan tarif baru pada Jumat," tutur chief investment officer Bleakley Advisory Group Peter Boockvar, sebagaimana dikutip CNBC International.
Wakil Perdana Menteri China Liu He dipoyeksikan bergabung dalam delegasi yang berkunjung ke AS pekan ini, menaikkan harapan akan tercapainya kesepakatan dagang. Namun, kunjungannya diperpendek menjadi Kamis dan Jumat, dari jadwal semula pada Rabu-Sabtu.
Dalam beberapa bulan terakhir, China dan AS mengindikasikan bahwa pembicaraan dagang sedang mengarah pada pencapaian resolusi yang akan menghentikan perang dagang antara kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.
"Pemerintahan Trump terlihat menekankan bahwa kali ini negosiasi dagang harus selesai. Dengan kata lain, kesepakatan harus dicapai, atau tidak usah sama sekali," tutur Presidem dan chief investment strategist Yardeni Research Ed Yardeni.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular