MU Gagal Lolos Liga Champions, Saham Setan Merah Anjlok

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 May 2019 14:49
MU Gagal Lolos Liga Champions, Saham Setan Merah Anjlok
Manchester United (Reuters/Jason Cairnduff)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib Manchester United (MU) sedang benar-benar apes. Tidak cuma hasil pertandingan di lapangan, derita Setan Merah pun berlanjut di bursa saham. 

Pada perdagangan awal pekan ini di Wall Street, saham United anjlok 1,24%. Ini menjadi titik terendah sejak 7 Februari. 

 

Pelaku pasar menghukum performa United. Akhir pekan lalu, David de Gea dan kolega bermain imbang 1-1 dengan tim posisi juru kunci Huddersfield. Hasil seri itu membuat perolehan poin United menjadi 66.

Dengan sisa satu pertandingan lagi, poin maksimal yang bisa diraih adalah 69. Tidak bisa mengejar perolehan Tottenham Hotspur di peringkat empat yang mengoleksi 70 poin.
 

Artinya, musim depan tidak akan ada pertandingan Liga Champions Eropa di stadion Old Trafford. Ya, United dipastikan gagal lolos ke Liga Champions karena tidak akan mampu finis di empat besar klasemen akhir. 



Tanpa Liga Champions, pemasukan United bakal berkurang. Tidak cuma dari uang hadiah partisipasi, tetapi juga hak siar televisi sampai penjualan tiket. Laba United tentu akan terpengaruh. 

Seperti halnya emiten pada umumnya, investor tentu cemas jika potensi laba tergerus. Akibatnya, saham United mengalami tekanan jual sehingga harganya turun. 

"Kami tidak tinggal di alam fantasi dan berpikir bisa mengejar dua klub yang berada di puncak klasemen. Mereka sangat jauh. Namun bukan berarti seharusnya posisi empat besar adalah sesuatu yang tidak bisa kami raih," kata Solskjaer dalam jumpa pers usai laga kontra Huddersfield, mengutip BBC. 

Kalimat tersebut bisa diartikan sebagai bentuk protes sang Baby-faced Assasin terhadap penampilan para pemainnya. Posisi di luar empat besar bukan habitat alami United, salah satu klub tersukses di Inggris bahkan Eropa. 

Oleh karena itu, Solskjaer berharap para pemain menyadari dan menyerap DNA United. Jangan ada lagi penampilan setengah hati, jangan ada lagi determinasi kurang dari 100%. 



(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Well, musim ini memang menjadi periode yang ingin cepat-cepat dilupakan oleh pemain, manajemen, dan pendukung United. Jangan kata berebut takhta juara Liga Primer Inggris, United kini berada di posisi buncit dari the big six

Serangkaian hasil buruk membuat manajer Jose Mourinho dipecat sebelum Hari Natal. Posisinya digantikan oleh eks penyerang United, Ole Gunnar Solskjaer. 

Awalnya Solskjaer membawa harapan baru bagi United. Dalam 11 pertandingan pertama di bawah arahan Solskjaer, United tak terkalahkan bahkan hanya sekali seri. 

Hasil tersebut membuat manajemen United pede untuk mempermanenkan status Solskjaer dengan kontrak tiga tahun. Namun setelah Solskjaer jadi manajer tetap, performa United malah menurun. 

United tidak pernah menang dalam dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi. Bahkan tiga pertandingan di antaranya dihiasi dengan kekalahan. Dalam lima laga tersebut, gawang De Gea bobol 11 kali. 

"Kami punya peluang untuk berada di Liga Champions musim depan. Begitu banyak kesempatan untuk menempati peringkat tiga atau empat, tetapi kami tidak bisa memanfaatkannya. Kami memang tidak layak berada di empat besar," tegas Solksjaer.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular