
RBA Tahan Suku Bunga, Dolar Australia Tekuk Rupiah
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 May 2019 12:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Di luar prediksi para analis, bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) ternyata mempertahankan suku bunga acuan sebesar 1,50% saat mengumumkan kebijakan moneter beberapa saat lalu.
Sontak, keputusan ini membuat dolar Australia langsung menguat terhadap mata uang rupiah, kembali ke atas level Rp 10.000. Padahal sejak Senin (6/5/19) kemarin, mata uang Kanguru ini terus berada di bawah level psikologis itu.
RBA sebelumnya diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%. Tidak hanya terhadap rupiah, dolar Australia juga menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pukul 11:37 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 10.081,45 atau melemah hampir 1%, sementara terhadap dolar AS (AUD/USD) berada di kisaran US$ 0,7042, atau dolar Australia menguat 0,77%.
Berdasarkan survei dari Bloomberg, ekonom JPMorgan Chase & Co. di Sydney, Tom Kennedy, menilai penurunan inflasi inti di Australia membuat bank sentral pimpinan Philip Lowe tersebut akan bertindak cepat. Kennedy merupakan satu dari 15 ekonom yang memprediksi RBA akan memangkas suku bunga hari ini.
RBA menyatakan para pembuat kebijakan menilai stance (posisi) kebijakan saat ini masih tepat, dan mengakui masih ada ruang kapasitas di ekonomi Australia.
Sebab itu, diperlukan peningkatan pasar tenaga kerja untuk menaikkan inflasi agar mencapai target. Pasar tenaga kerja akan menjadi perhatian utama dalam pertemuan berikutnya.
Inflasi di kuartal-IV 2019 di Australia turun menjadi 1,3%, dibandingkan kuartal sebelumnya 1,8%. RBA menetapkan target inflasi 2% - 3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Dolar Australia Amblas ke Level Terendah Satu Dekade
Sontak, keputusan ini membuat dolar Australia langsung menguat terhadap mata uang rupiah, kembali ke atas level Rp 10.000. Padahal sejak Senin (6/5/19) kemarin, mata uang Kanguru ini terus berada di bawah level psikologis itu.
RBA sebelumnya diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%. Tidak hanya terhadap rupiah, dolar Australia juga menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pukul 11:37 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 10.081,45 atau melemah hampir 1%, sementara terhadap dolar AS (AUD/USD) berada di kisaran US$ 0,7042, atau dolar Australia menguat 0,77%.
Berdasarkan survei dari Bloomberg, ekonom JPMorgan Chase & Co. di Sydney, Tom Kennedy, menilai penurunan inflasi inti di Australia membuat bank sentral pimpinan Philip Lowe tersebut akan bertindak cepat. Kennedy merupakan satu dari 15 ekonom yang memprediksi RBA akan memangkas suku bunga hari ini.
![]() |
RBA menyatakan para pembuat kebijakan menilai stance (posisi) kebijakan saat ini masih tepat, dan mengakui masih ada ruang kapasitas di ekonomi Australia.
Sebab itu, diperlukan peningkatan pasar tenaga kerja untuk menaikkan inflasi agar mencapai target. Pasar tenaga kerja akan menjadi perhatian utama dalam pertemuan berikutnya.
Inflasi di kuartal-IV 2019 di Australia turun menjadi 1,3%, dibandingkan kuartal sebelumnya 1,8%. RBA menetapkan target inflasi 2% - 3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Dolar Australia Amblas ke Level Terendah Satu Dekade
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular