
Kemarin Anjlok 5% Lebih, Hari Ini Indeks Shanghai Masih Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 May 2019 08:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melemah tipis 0,01% ke level 2.906,09, sementara indeks Hang Seng menguat 0,36% ke level 29.313,58.
Indeks Shanghai belum bisa bangkit pasca kemarin (6/5/2019) sudah anjlok 5% lebih, tepatnya sebesar 5,58%. Eskalasi perang dagang AS-China membuat pelaku pasar masih melakukan aksi jual di bursa saham China.
Pemerintahan AS kini telah mengonfirmasi rencana kenaikan bea masuk bagi produk-produk impor asal China. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang merupakan orang nomor 1 dari sisi AS dalam hal negosiasi dagang dengan China.
Menurut Lighthizer, China telah mundur dari komitmen-komitmen yang sudah disepakati sebelumnya sehingga AS tak memiliki pilihan lain selain mengambil kebijakan yang keras tersebut.
"Sepanjang pekan lalu kami telah melihat pudarnya komitmen dari China, yang dalam pandangan kami adalah tidak bisa diterima," papar Lighthizer kepada para awak media di Washington, Senin waktu setempat.
Sebelumnya, rencana kenaikan bea masuk bagi produk-produk impor asal China pertama kali diungkapkan oleh sang presiden, Donald Trump. Trump mengungkapkan bahwa AS akan menaikkan bea masuk atas importasi produk-produk asal China senilai US$ 200 miliar, dari yang saat ini 10% menjadi 25% pada hari Jumat (10/5/2019). Lebih lanjut, produk impor asal China senilai US$ 325 miliar yang saat ini bebas bea masuk dalam waktu dekat akan dibebankan bea masuk senilai 25%.
Pada pukul 15:00 WIB, data cadangan devisa China periode April 2019 akan dirilis. Pada pukul 15:30 WIB, data cadangan devisa Hong Kong periode yang sama akan dirilis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Indeks Shanghai belum bisa bangkit pasca kemarin (6/5/2019) sudah anjlok 5% lebih, tepatnya sebesar 5,58%. Eskalasi perang dagang AS-China membuat pelaku pasar masih melakukan aksi jual di bursa saham China.
Pemerintahan AS kini telah mengonfirmasi rencana kenaikan bea masuk bagi produk-produk impor asal China. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang merupakan orang nomor 1 dari sisi AS dalam hal negosiasi dagang dengan China.
"Sepanjang pekan lalu kami telah melihat pudarnya komitmen dari China, yang dalam pandangan kami adalah tidak bisa diterima," papar Lighthizer kepada para awak media di Washington, Senin waktu setempat.
Sebelumnya, rencana kenaikan bea masuk bagi produk-produk impor asal China pertama kali diungkapkan oleh sang presiden, Donald Trump. Trump mengungkapkan bahwa AS akan menaikkan bea masuk atas importasi produk-produk asal China senilai US$ 200 miliar, dari yang saat ini 10% menjadi 25% pada hari Jumat (10/5/2019). Lebih lanjut, produk impor asal China senilai US$ 325 miliar yang saat ini bebas bea masuk dalam waktu dekat akan dibebankan bea masuk senilai 25%.
Pada pukul 15:00 WIB, data cadangan devisa China periode April 2019 akan dirilis. Pada pukul 15:30 WIB, data cadangan devisa Hong Kong periode yang sama akan dirilis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Most Popular