Rupiah Tak Berdaya Lawan Dolar AS, Terlemah Sejak 14 Maret

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 May 2019 08:54
Koreksi Harga Minyak Mentah Jadi Tak Terasa
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Kuatnya dorongan beli atas dolar AS yang datang dari rilis data ekonomi yang oke membuat harga minyak mentah dunia yang suportif tak mampu mengerek rupiah ke jalur apresiasi.

Hingga berita ini diturunkan, harga minyak WTI kontrak pengiriman bulan Juni melemah 0,13% ke level US$ 61,73/barel, sementara brent kontrak pengiriman bulan Juli turun 0,27% ke level US$ 70,56/barel. Dalam beberapa hari terakhir, harga minyak mentah dunia terus terpeleset.

Kala harga minyak berada dalam level yang relatif rendah, ada kemungkinan bahwa defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan bisa ditekan. Sebagai informasi, sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.

Jika CAD bisa ditekan, maka rupiah sejatinya memiliki ruang untuk menguat. Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan memang merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.

Namun apa mau dikata, kinclongnya pesona dolar AS membuat rupiah belum mampu mencetak apresiasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular