
Analisis Teknikal
Babak Belur Hari Ini, IHSG Bisa Bangkit Lagi Esok
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 May 2019 18:18

Jakarta,CNBC Indonesia - Fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin kencang saja. Pada perdagangan Kamis ini (2/5/2019), IHSG anjlok 1,25% ke level 6.374.
Pelaku pasar khususnya investor lokal lebih banyak menjual saham karena langkah bank sentral AS, the Fed, yang belum melihat adanya peluang penurunan suku bunga.
"Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita [The Fed] dalam jalur yang benar," tegas Jerome Powell, Gubernur The Fed, dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
Adapun sentimen positif dari dialog dagang antara China dengan AS di Beijing juga belum mampu mengerek kinerja bursa dalam negeri.
Pertemuan tersebut rencananya akan berakhir esok. Dalam pertemuan ini, delegasi AS dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, sementara delegasi China oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.
Berbeda dengan investor lokal, asing justru masih banyak mengoleksi saham-saham dalam negeri. Asing membukukan beli bersih (net buy) meski tidak terlalu besar hanya senilai Rp 98 miliar.
Dari sisi teknikal, IHSG berpotensi berbalik arah seiring penurunan yang terjadi lumayan dalam (technical rebound) hari ini.
Ruang penguatan IHSG cukup terbuka karena IHSG belum memasuki fase jenuh belinya (overbought), hal ini mengacu pada indikator teknikal Stochastic Slow yang mengukur momentum tingkat kejenuhan.
IHSG memang sedang diselimuti tren penurunan jangka pendek dengan terbentuknya pola bearish harami yang disertai long black candle menggambarkan IHSG akan melemah.
Selain itu, IHSG juga kembali bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5) atau cenderung tertekan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, peluang IHSG menguat lebih besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Pelaku pasar khususnya investor lokal lebih banyak menjual saham karena langkah bank sentral AS, the Fed, yang belum melihat adanya peluang penurunan suku bunga.
"Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita [The Fed] dalam jalur yang benar," tegas Jerome Powell, Gubernur The Fed, dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
Adapun sentimen positif dari dialog dagang antara China dengan AS di Beijing juga belum mampu mengerek kinerja bursa dalam negeri.
Pertemuan tersebut rencananya akan berakhir esok. Dalam pertemuan ini, delegasi AS dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, sementara delegasi China oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.
Berbeda dengan investor lokal, asing justru masih banyak mengoleksi saham-saham dalam negeri. Asing membukukan beli bersih (net buy) meski tidak terlalu besar hanya senilai Rp 98 miliar.
Dari sisi teknikal, IHSG berpotensi berbalik arah seiring penurunan yang terjadi lumayan dalam (technical rebound) hari ini.
![]() |
Ruang penguatan IHSG cukup terbuka karena IHSG belum memasuki fase jenuh belinya (overbought), hal ini mengacu pada indikator teknikal Stochastic Slow yang mengukur momentum tingkat kejenuhan.
IHSG memang sedang diselimuti tren penurunan jangka pendek dengan terbentuknya pola bearish harami yang disertai long black candle menggambarkan IHSG akan melemah.
Selain itu, IHSG juga kembali bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5) atau cenderung tertekan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, peluang IHSG menguat lebih besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular