
Sah! BNP Dileburkan, Harga Saham Danamon Malah Anjlok 20%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 May 2019 15:05

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) telah merampungkan proses penggabungan usaha keduanya secara hukum. Penggabungan ini telah efektif per 1 Mei 2019 dimana BBNP telah bergabung dengan Bank Danamon sebagai bank yang menerima penggabungan (surviving bank).
Head of External Affairs Danamon Abrahm Sihaloho mengatakan setelah rampungnya penggabungan usaha secara hukum, seluruh hak dan kewajiban serta pasiva dan akitiva Bank BNP secara hukum beralih ke Bank Danamon.
"Dengan penggabungan usaha secara hukum ini, MUFG Bank, Ltd. anak usaha perbankan inti MUFG selaku pemegang saham pengendali, akan menghadirkan tingkat kolaborasi dan sinergi yang lebih tinggi serta berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan sektor perbankan dan perekonomian Indonesia," kata Abraham dalam siaran persnya, Kamis (2/4).
Danamon menilai investasi MUFG di Bank Danamon akan memberikan nilai tambah bagi seluruh nasabah dan franchise Bank. Hal ini juga akan mendukung Bank Danamon untuk terus bertumbuh.
Pascapenggabungan ini pihak bank akan memastikan tidak ada perubahan pada produk dan layanan yang sebelumnya dimiliki dan diberikan kepada nasabah bank yang bergabung, dalma hal ini adalah BNP. Kedua bank akan melaksanakan proses penggabungan operasional dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan untuk melakukan harmonisasi produk, layanan, sistem dan jaringan.
Bank Danamon akan memastikan proses penggabungan yang mulus guna meminimalisasi dampak kepada aktivitas perbankan nasabah Bank. Setiap perubahan pada produk dan layanan akan disampaikan kepada nasabah pada waktunya.
Nasabah BNP nantinya dalam menggunakan jaringan distribusi dan produk serta layanan Bank Danamon, termasuk jaringan ATM setelah proses penggabungan secara operasional dituntaskan sebelum akhir tahun ini.
Penggabungan kedua bank ini dilakukan karena bank asal Jepang The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (MUFG) telah mengakuisisi saham Danamon sebesar 73,8% dan menjadi pemegang saham mayoritas.
Begini Kinerja Danamon Kuartal I-2019
[Gambas:Video CNBC]
Di saat yang sama MUFG juga memiliki saham sebanyak 67,59% dan 7,91% secara langsung dan tidak langsung.
Dengan jumlah kepemilikan tersebut di kedua bank ini, MUFG saat ini terkendala aturan kepemilikan tunggal perbankan (Single Presence Policy/SPP). Sehingga mau tak mau menurut aturan kedua bank ini harus digabungkan.
Namun sayang penggabungan ini rupanya dimanfaatkan investor melepas saham Bank Danamon. Satu jam sebelum perdagangan ditutup, harga saham Bank Danamon terkoreksi 19,77% atau hampir 20% ke level Rp 7.100/unit.
Dari sisi kinerja, Bank Danamon melaporkan kinerja perolehan laba pada kuartal I-2019. Dalam periode tersebut laba Danamon tercatat Rp 933 miliar dibandingkan periode yang sama di 2018 yang sebesar Rp 1,04 triliun.
Penurunan laba ini disebabkan oleh turunnya pendapatan bunga bersih pada kuartal I-2019 menjadi Rp 3,54 triliun atau turun 2% dari 2018 di periode yang sama.
Dalam data kinerja keuangannya, Selasa (23/4/2019) pendapatan operasional bank yang akan dimerger dengan Bank Nusantara Parahyangan ini turun 1% jadi Rp 4,337 triliun dari Rp 4,39 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya di 2018.
(hps/hps) Next Article Duh! Laba Danamon Turun Hampir 73% Tersisa Rp 1T
Head of External Affairs Danamon Abrahm Sihaloho mengatakan setelah rampungnya penggabungan usaha secara hukum, seluruh hak dan kewajiban serta pasiva dan akitiva Bank BNP secara hukum beralih ke Bank Danamon.
"Dengan penggabungan usaha secara hukum ini, MUFG Bank, Ltd. anak usaha perbankan inti MUFG selaku pemegang saham pengendali, akan menghadirkan tingkat kolaborasi dan sinergi yang lebih tinggi serta berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan sektor perbankan dan perekonomian Indonesia," kata Abraham dalam siaran persnya, Kamis (2/4).
Danamon menilai investasi MUFG di Bank Danamon akan memberikan nilai tambah bagi seluruh nasabah dan franchise Bank. Hal ini juga akan mendukung Bank Danamon untuk terus bertumbuh.
Bank Danamon akan memastikan proses penggabungan yang mulus guna meminimalisasi dampak kepada aktivitas perbankan nasabah Bank. Setiap perubahan pada produk dan layanan akan disampaikan kepada nasabah pada waktunya.
Nasabah BNP nantinya dalam menggunakan jaringan distribusi dan produk serta layanan Bank Danamon, termasuk jaringan ATM setelah proses penggabungan secara operasional dituntaskan sebelum akhir tahun ini.
Penggabungan kedua bank ini dilakukan karena bank asal Jepang The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (MUFG) telah mengakuisisi saham Danamon sebesar 73,8% dan menjadi pemegang saham mayoritas.
Begini Kinerja Danamon Kuartal I-2019
[Gambas:Video CNBC]
Di saat yang sama MUFG juga memiliki saham sebanyak 67,59% dan 7,91% secara langsung dan tidak langsung.
Dengan jumlah kepemilikan tersebut di kedua bank ini, MUFG saat ini terkendala aturan kepemilikan tunggal perbankan (Single Presence Policy/SPP). Sehingga mau tak mau menurut aturan kedua bank ini harus digabungkan.
Namun sayang penggabungan ini rupanya dimanfaatkan investor melepas saham Bank Danamon. Satu jam sebelum perdagangan ditutup, harga saham Bank Danamon terkoreksi 19,77% atau hampir 20% ke level Rp 7.100/unit.
Dari sisi kinerja, Bank Danamon melaporkan kinerja perolehan laba pada kuartal I-2019. Dalam periode tersebut laba Danamon tercatat Rp 933 miliar dibandingkan periode yang sama di 2018 yang sebesar Rp 1,04 triliun.
Penurunan laba ini disebabkan oleh turunnya pendapatan bunga bersih pada kuartal I-2019 menjadi Rp 3,54 triliun atau turun 2% dari 2018 di periode yang sama.
Dalam data kinerja keuangannya, Selasa (23/4/2019) pendapatan operasional bank yang akan dimerger dengan Bank Nusantara Parahyangan ini turun 1% jadi Rp 4,337 triliun dari Rp 4,39 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya di 2018.
(hps/hps) Next Article Duh! Laba Danamon Turun Hampir 73% Tersisa Rp 1T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular