Dolar Gagal Tuntaskan 'Tugas Sejarah', Rupiah Tak Lagi Lemah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 May 2019 08:30
Dolar Gagal Tuntaskan 'Tugas Sejarah', Rupiah Tak Lagi Lemah
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Namun dolar AS belum bisa dilengserkan dari level Rp 14.200. 

Pada Kamis (2/5/2019), US$ 1 dihargai Rp 14.200 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,32% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelum libur Hari Buruh Sedunia. 

Seiring perjalanan pasar, depresiasi rupiah agak menipis. Pada pukul 08:20 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.215 di mana rupiah menguat 0,21%. 


Rupiah dan mata uang utama Asia berhasil digdaya di hadapan dolar AS. Namun rupiah menjadi istimewa karena penguatannya adalah salah satu yang terbaik di Benua Kuning.

Rupiah menduduki posisi runner-up, hanya halah dari won Korea Selatan.
 Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:21 WIB: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Sebelum libur Hari Buruh Sedunia, rupiah ditutup melemah 0,35% di perdagangan pasar spot. Selama periode 22-30 April, rupiah sudah terdepresiasi 1,46%. Hampir 1,5%, sangat dalam. 

Depresiasi rupiah yang sudah sangat dalam membuka peluang untuk technical rebound. Investor yang melihat rupiah sudah terlalu murah akan tergerak hatinya dan kembali memborong mata uang Tanah Air. 


Selain itu, dolar AS pun gagal memenuhi 'tugas sejarah' dari hasil rapat komite pengambil kebijakan The Federal Reserve/The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC). Dini hari tadi waktu Indonesia, Jerome 'Jay' Powell dan kolega mempertahankan suku bunga acuan di kisaran target 2,25-2,5%, seperti yang sudah diperkirakan. 

Namun Powell menambahkan komentar yang sama sekali jauh dari kata kalem (dovish). Prospek penurunan Federal Funds Rate seperti yang diidamkan pasar ternyata jauh panggang dari api. 

"Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar. 

"Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters. 


Komentar yang jauh dari kesan dovish ini membuat dolar AS sempat menguat. Namun ternyata itu tidak bertahan lama, karena pada pukul 08:17 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,09%. 

Sepertinya investor malah bernafsu memburu aset-aset di pasar keuangan Asia, karena kemarin dianggurin akibat libur. Setelah libur, investor ternyata ogah bermain aman dan 'membalas dendam' setelah kemarin tidak beraktivitas.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular