
Sejak IPO, Garudafood Pertama Kali Bagi Dividen Rp 125 M
Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 May 2019 10:08

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 125,45 miliar kepada para pemegang sahamnya. Ini merupakan pembagian dividen pertama yang dilakukan perusahaan pascamenjadi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun lalu.
Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno mengatakan nantinya para pemegang saham akan menerima dividen senilai Rp 17/saham yang akan dibagikan pada Mei nanti.
"Tahun 2018, kami dapat tumbuh sekitar 7,6%, selain itu Laba bersih sebelum efek penyesuaian laba merging entity juga tumbuh 19,01% atau sebesar Rp 68 miliar menjadi Rp4 25,48 miliar. Dari laba tersebut, yang dapat diatribusikan ke pemilik induk sebesar Rp 404,93 miliar dan ini meningkat dari tahun sebelumnya. Untuk laba per lembar saham, ikut bertumbuh sebesar 10,03% menjadi Rp 56,79 per lembar sahamnya," kata Paulus dalam siaran pers yang dikutip CNBC Indonesia, Rabu (01/05/2019).
Garudafood secara efektif menjadi perusahaan terbuka pada 28 September 2018. Lalu sahamnya resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2018.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), perusahaan juga melaporkan penggunaan dana penawaran umum perdana setelah dikurangi dengan biaya emisi, maka total pendapatan penawaran umum saham perdana adalah sebesar Rp 37,33 miliar yang seluruhnya digunakan untuk penambahan modal kerja dan pengembangan Perseroan.
Selain itu perusahaan juga melakukan penambahan dua komisaris baru untuk meningkatkan fungsi pengawasan Dewan Komisaris atas kinerja Direksi Perseroan yang semula 3 orang menjadi 5 orang.
Sehingga susunan komisaris perusahaan usai RUPST tersebut menjadi:
(hps/hps) Next Article Bos Garudafood: Belanja Pemerintah, Trigger Ekonomi Domestik
Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno mengatakan nantinya para pemegang saham akan menerima dividen senilai Rp 17/saham yang akan dibagikan pada Mei nanti.
"Tahun 2018, kami dapat tumbuh sekitar 7,6%, selain itu Laba bersih sebelum efek penyesuaian laba merging entity juga tumbuh 19,01% atau sebesar Rp 68 miliar menjadi Rp4 25,48 miliar. Dari laba tersebut, yang dapat diatribusikan ke pemilik induk sebesar Rp 404,93 miliar dan ini meningkat dari tahun sebelumnya. Untuk laba per lembar saham, ikut bertumbuh sebesar 10,03% menjadi Rp 56,79 per lembar sahamnya," kata Paulus dalam siaran pers yang dikutip CNBC Indonesia, Rabu (01/05/2019).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), perusahaan juga melaporkan penggunaan dana penawaran umum perdana setelah dikurangi dengan biaya emisi, maka total pendapatan penawaran umum saham perdana adalah sebesar Rp 37,33 miliar yang seluruhnya digunakan untuk penambahan modal kerja dan pengembangan Perseroan.
Selain itu perusahaan juga melakukan penambahan dua komisaris baru untuk meningkatkan fungsi pengawasan Dewan Komisaris atas kinerja Direksi Perseroan yang semula 3 orang menjadi 5 orang.
Sehingga susunan komisaris perusahaan usai RUPST tersebut menjadi:
- Komisaris Utama : Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto
- Komisaris : Hartono Atmadja
- Komisaris Independen : Dorodjatun Kuntjoro-Jakti
- Komisaris : Atiff Ibrahim Gill
- Komisaris Independen : Guy-Pierre Girin
- Direktur Utama : Hardianto Atmadja
- Direktur : Robert Chandrakelana Adjie
- Direktur : Johannes Setiadharma
- Direktur : PaulusTedjosutikno
- Direktur : Fransiskus Johny Soegiarto
- Direktur Independen : Rudy Brigianto
(hps/hps) Next Article Bos Garudafood: Belanja Pemerintah, Trigger Ekonomi Domestik
Most Popular