Menanti Negosiasi Dagang AS-China, Bursa Saham Asia Jatuh

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 April 2019 09:09
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengawali perdagangan hari ini di zona merah.
Foto: Bursa Korea Selatan (REUTERS/Kim Hong-Ji/)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengawali perdagangan Selasa ini (30/4/2019) di zona merah seiring dengan penantian negosiasi dagang Amerika Serikat (AS)-China.

Indeks Shanghai turun 0,32%, indeks Hang Seng melorot 0,22%, dan indeks Kospi turun 0,14%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham Jepang diliburkan seiring dengan peringatan Showa Day, hari ulang tahun kaisar.

Pelaku pasar nampak grogi dalam menantikan perkembangan negosiasi dagang AS-China. Pada hari ini, delegasi AS dijadwalkan menggelar dialog dagang lanjutan dengan China di Beijing.


Delegasi AS akan dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, sementara delegasi China akan dikomandoi oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.

Melansir pemberitaan New York Times yang dikutip dari CNBC International, negosiasi dagang antara AS dan China disebut Mnuchin sudah memasuki tahap akhir.


"Saya rasa kedua belah pihak memiliki keinginan untuk mencapai sebuah kesepakatan," papar Mnuhcin. "Kami telah mencapi banyak kemajuan."

Namun, pernyataan defensif juga diungkapkan Mnuchin. Menurutnya, walaupun kedua negara sudah mendekati sebuah kesepakatan, kini negosiasi memasuki tahap di mana sebuah kesepakatan bisa diteken atau justru berakhir tanpa kesepakatan sama sekali.

Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.

Jika AS dan China justru gagal mencapai kesepakatan dagang, balas membalas bea masuk bisa semakin tereskalasi dan semakin menekan laju perekonomian kedua negara, yang pada akhirnya akan berdampak negatif kepada perekonomian dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/tas) Next Article Perang Dagang Bikin Bursa Asia Terjebak di Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular