
Sempat Terkulai Lemas, Pelan-pelan IHSG Geser ke Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 April 2019 12:54

Kejatuhan IHSG yang sudah kelewat banyak membuat saham-saham di tanah air menjadi menarik untuk dikoleksi. Dalam periode 18-25 April, IHSG sudah jatuh sebesar 2,07%.
Apalagi, kinerja rupiah sudah mulai stabil. Pasca terdepresiasi sebesar 0,64% melawan dolar AS di pasar spot pada perdagangan kemarin, pada hari ini rupiah hanya terdepresiasi tipis 0,04% ke level Rp 14.185/dolar AS. Rupiah bahkan sempat menguat 0,11% ke level Rp 14.165/dolar AS.
Koreksi harga minyak menjadi faktor penting di balik performa rupiah yang relatif oke pada hari ini. Hingga siang hari, harga minyak WTI kontrak pengiriman bulan Mei melemah 0,44% ke level US$ 64,92/barel, sementara brent kontrak pengiriman bulan Juni turun 0,23% ke level US$ 74,18/barel.
Kala harga minyak berada dalam level yang relatif rendah, ada kemungkinan bahwa defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) bisa ditekan.
Sebagai informasi, sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.
Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan memang merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Apalagi, kinerja rupiah sudah mulai stabil. Pasca terdepresiasi sebesar 0,64% melawan dolar AS di pasar spot pada perdagangan kemarin, pada hari ini rupiah hanya terdepresiasi tipis 0,04% ke level Rp 14.185/dolar AS. Rupiah bahkan sempat menguat 0,11% ke level Rp 14.165/dolar AS.
Koreksi harga minyak menjadi faktor penting di balik performa rupiah yang relatif oke pada hari ini. Hingga siang hari, harga minyak WTI kontrak pengiriman bulan Mei melemah 0,44% ke level US$ 64,92/barel, sementara brent kontrak pengiriman bulan Juni turun 0,23% ke level US$ 74,18/barel.
Sebagai informasi, sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.
Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan memang merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Most Popular