
Sempat Terkulai Lemas, Pelan-pelan IHSG Geser ke Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 April 2019 12:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham tanah air diterpa tekanan jual sedari pagi hari. Pada pembukaan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 0,36% ke level 6.349,92. Namun, perlahan tetapi pasti, IHSG bisa membalikkan keadaan. Per akhir sesi 1, IHSG menguat 0,05% ke level 6.375,69.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong kenaikan IHSG di antaranya: PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+2,59%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,27%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+1,87%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+1,44%), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+0,26%).
IHSG berhasil menguat kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan melemah: indeks Nikkei turun 0,69%, Indeks Shanghai turun 0,78%, indeks Straits Times turun 0,02%, dan indeks Kospi turun 0,6%.
Data ekonomi dari Jepang yang mengecewakan sukses membuat investor di bursa saham regional melakukan aksi jual. Pada hari ini, produksi industri periode Maret 2019 (pembacaan awal) diumumkan jatuh 4,6% secara tahunan, jauh lebih dalam ketimbang konsensus yang memperkirakan penurunan sebesar 0,6% saja, seperti dilansir dari Trading Economics.
Tingkat pengangguran Jepang periode Maret 2019 diumumkan di level 2,5%, di atas konsensus yang sebesar 2,4%, seperti dilansir dari Trading Economics. Capaian tersebut juga melonjak dari posisi Februari yang sebesar 2,3%.
Mengingat status Jepang selaku negara dengan nilai perekonomian terbesar ketiga di dunia setelah AS dan China, tentulah tekanan bagi perekonomian Jepang akan berdampak negatif terhadap perekonomian dunia.
Lebih lanjut, negosiasi dagang AS-China juga membuat pelaku pasar memasang mode defensif. Pada 30 April mendatang, delegasi AS akan bertandang ke Beijing guna menggelar negosiasi dagang lanjutan dengan China.
Dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Selasa (23/4/2019) malam waktu setempat atau Rabu (23/4/2019) pagi waktu Indonesia, Gedung Putih mengatakan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS.
Dalam pertemuan pekan depan, isu-isu krusial yang selama ini sulit sekali untuk dipecahkan seperti pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa akan kembali dibahas.
Sejatinya, ada kabar baik terkait hubungan dagang AS-China. Mengutip Reuters, Trump mengungkapkan bahwa Presiden China Xi Jinping akan berkunjung ke Gedung Putih dalam waktu dekat. Kemungkinan besar, tujuannya adalah untuk menyegel kesepakatan dagang kedua negara.
Namun, jika sampai negosiasi pekan depan berjalan tak mulus, bukan tak mungkin Xi akan batal bertandang ke AS dan damai dagang yang sudah sangat-sangat diharapkan pelaku pasar menjadi sirna, atau setidaknya kembali mundur.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong kenaikan IHSG di antaranya: PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+2,59%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,27%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+1,87%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+1,44%), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+0,26%).
IHSG berhasil menguat kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan melemah: indeks Nikkei turun 0,69%, Indeks Shanghai turun 0,78%, indeks Straits Times turun 0,02%, dan indeks Kospi turun 0,6%.
Tingkat pengangguran Jepang periode Maret 2019 diumumkan di level 2,5%, di atas konsensus yang sebesar 2,4%, seperti dilansir dari Trading Economics. Capaian tersebut juga melonjak dari posisi Februari yang sebesar 2,3%.
Mengingat status Jepang selaku negara dengan nilai perekonomian terbesar ketiga di dunia setelah AS dan China, tentulah tekanan bagi perekonomian Jepang akan berdampak negatif terhadap perekonomian dunia.
Lebih lanjut, negosiasi dagang AS-China juga membuat pelaku pasar memasang mode defensif. Pada 30 April mendatang, delegasi AS akan bertandang ke Beijing guna menggelar negosiasi dagang lanjutan dengan China.
Dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Selasa (23/4/2019) malam waktu setempat atau Rabu (23/4/2019) pagi waktu Indonesia, Gedung Putih mengatakan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS.
Dalam pertemuan pekan depan, isu-isu krusial yang selama ini sulit sekali untuk dipecahkan seperti pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa akan kembali dibahas.
Sejatinya, ada kabar baik terkait hubungan dagang AS-China. Mengutip Reuters, Trump mengungkapkan bahwa Presiden China Xi Jinping akan berkunjung ke Gedung Putih dalam waktu dekat. Kemungkinan besar, tujuannya adalah untuk menyegel kesepakatan dagang kedua negara.
Namun, jika sampai negosiasi pekan depan berjalan tak mulus, bukan tak mungkin Xi akan batal bertandang ke AS dan damai dagang yang sudah sangat-sangat diharapkan pelaku pasar menjadi sirna, atau setidaknya kembali mundur.
Next Page
The Fed Batal Pangkas Suku Bunga Acuan?
Pages
Most Popular