Analisis Teknikal

Jelang Pengumuman Bunga Acuan BI, Begini Arah IHSG

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
25 April 2019 12:56
Pelaku pasar justru melakukan aksi ambil untung (profit taking) Jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pukul 14:00 WIB.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara melemah 1,01% ke level 6.382 hingga penutupan sesi I, Kamis (25/4/2019). Pelaku pasar justru melakukan aksi ambil untung (profit taking) Jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pukul 14:00 WIB.

BI diyakini akan cenderung dovish berdasarkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia. Dari 13 institusi tersebut, semuanya kompak memperkirakan suku bunga acuan tidak akan dinaikkan atau diturunkan pada bulan ini. Semuanya memperkirakan hold, tidak ada cut atau raise, tidak ada dissenting opinion.

Sektor konsumer menjadi pemberat utama IHSG hari ini Kamis (25/4/2019), dengan pelemahan 1,44%. Berakhirnya Pemilihan Umum (Pemilu) berpotensi mengurangi akan tingkat konsumsi masyarakat.

Saham-saham yang menjadi pemberat utama sektor konsumer yakni PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-2,83%), PT H.M. Sampoerna Tbk/HMSP (-1,16%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,87%) dan PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (-1,99%).

Sementara investor asing kembali melepas saham-sahamnya. Asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 420 miliar di pasar reguler. Kondisi politik yang cenderung kurang kondusif sebelum penetapan Calon Presiden dan Wakilnya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi salah satu risiko drama Pemilu yang belum sepenuhnya berakhir.

Hal ini tercermin dari pergerakan IHSG yang kembali berangsur-angsur turun setelah sempat menyentuh level tertinggi tahun ini pada 6.636. Kenaikan tersebut terjadi pasca Pemilu sehingga euforia tersebut menular ke IHSG.

Di sisi lain, kondisi global sedang kurang kondusif terkait aksi berbalas pantun antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Eropa (UE) juga ikut menekan laju IHSG.

Beberapa waktu lalu, AS mengancam akan menerapkan bea masuk untuk importasi produk Uni Eropa senilai US$ 11 miliar. Uni Eropa pun balas menggertak dengan mengeluarkan daftar produk-produk made in the USA senilai US$ 20 miliar yang siap dikenakan bea masuk.

Secara teknikal IHSG kembali gagal mempertahankan level penghalang pelemahan terdekatnya (support) yang berada di level 6.400. Apalagi penurunan tersebut diikuti dengan volume yang cukup pada setengah sesi perdagangan, yang mencapai Rp 439 miliar di pasar reguler.  
Jelang RDG Bank Indonesia, Begini Arah Teknikal IHSG Hari IniSumber: Refintif
Secara tren IHSG cenderung melemah seiring terbentuknya persilangan turun (death cross) mengacu pada indikator teknikal moving average convergence divergence/MACD.

Pelemahannya berpotensi akan semakin terbatas ketika mendekati level support selanjutnya di 6.353. Berdasarkan grafik harian (intraday chart) ada harapan pelemahan IHSG semakin terbatas dan menipiskan pelemahan jelang penutupan, yakni mendekati level 6.400 kembali.

Pergerakan IHSG sebenarnya sudah jenuh jual (overbought) jika mengacu indikator teknikal stochastic slow yang mengukur momentum pergerakan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Video: Perang Masih Panas, Bisnis Packaging Kertas Bersiap Antisipasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular