
Duh! Masih Pagi, Rupiah Sudah Terlemah Kedua di Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 April 2019 08:51

Lebih lanjut, kinerja mata uang Garuda juga dibebani oleh harga minyak mentah yang masih berada di level yang relatif tinggi, walaupun sejatinya ada koreksi pada hari ini. Hingga berita ini ditulis, harga minyak WTI kontrak pengiriman bulan Mei melemah 0,5% ke level US$ 65,97/barel, sementara brent kontrak pengiriman bulan Juni turun 0,47% ke level US$ 74,16/barel.
Koreksi yang tipis saja pada hari ini membuat harga minyak tetap berada dalam posisi yang perkasa. Pasalnya dalam 2 hari perdagangan terakhir, harga minyak WTI sudah melejit 3,59%, sementara brent menguat 3,53%.
Kala harga minyak menguat, ada kemungkinan bahwa defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan melebar, mengingat status Indonesia sebagai net importir minyak mentah.
Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan memang merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Koreksi yang tipis saja pada hari ini membuat harga minyak tetap berada dalam posisi yang perkasa. Pasalnya dalam 2 hari perdagangan terakhir, harga minyak WTI sudah melejit 3,59%, sementara brent menguat 3,53%.
Kala harga minyak menguat, ada kemungkinan bahwa defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan melebar, mengingat status Indonesia sebagai net importir minyak mentah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular