
Laba Bank Permata Melejit, Kinerja Jasa Marga Lesu
Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 April 2019 07:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan kemarin, Selasa (23/4/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit. Per akhir sesi 2, IHSG membukukan penguatan sebesar 0,75% ke level 6.462,82.
IHSG juga menjadi indeks saham dengan kinerja terbaik di kawasan Asia. Sejatinya, mayoritas indeks saham kawasan Asia lainnya juga ditransaksikan menguat seperti IHSG. Namun, penguatan IHSG merupakan yang paling tinggi.
Beberapa emiten mulai merilis kinerja kuartal pertama 2019 sehingga ada baiknya sebelum membuka perdagangan hari ini, Rabu, kita melihat kembali peristiwa yang dilakukan emiten di hari perdagangan kemarin.
1. Pendapatan Konstruksi Turun, Laba Jasa Marga Q1-2019 Stagnan
Perusahaan konstruksi dan tol milik negara, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), hingga Maret tahun ini hanya mampu membukukan pemasukan Rp 7,64 triliun, turun 20,76% year-on-year (YoY).
Jika dirinci, penyebab terpangkasnya penjualan JSMR pada kuartal I-2019 karena pos pemasukan utama perusahaan, yaitu pendapatan konstruksi anjlok 29,45% secara tahunan.
Akhir Maret 2019, perusahaan mampu mengantongi laba bersih Rp 584,83 miliar, naik tipis dibandingkan kuartal I-2018 yang tercatat Rp 582,99 miliar.
2. Mau Dicaplok Mandiri, Laba Permata Q1-2019 Melesat 131%
PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada kuartal I-2019 membukukan laba bersih senilai Rp 377 miliar. Perolehan tersebut melesat 131% dibandingkan periode yang sama 2018.
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh perbaikan kualitas kredit yang telah berhasil menurunkan biaya pencadangan kredit sebesar 71% menjadi Rp 133 miliar dibandingkan Rp 465 miliar di kuartal I-2018.
3. Laba Danamon Kuartal I-2019 Jatuh 11% Jadi Rp 933 M
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) melaporkan kinerja perolehan laba pada kuartal I-2019. Dalam periode tersebut laba Danamon tercatat Rp 933 miliar dibandingkan periode yang sama di 2018 yang sebesar Rp 1,04 triliun.
Penurunan laba ini disebabkan oleh turunnya pendapatan bunga bersih pada kuartal I-2019 menjadi Rp 3,54 triliun atau turun 2% dari 2018 di periode yang sama.
4. Wow! Q1-2019 Laba Sari Roti Naik Lebih Dua Kali Lipat
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) sepanjang kuartal pertama tahun ini mencatatkan kenaikan laba bersih sampai dengan 123,21% secara year-on-year (YoY). Jumlah tersebut naik menjadi Rp 64,85 miliar dibandingkan dengan laba bersih sepanjang kuartal pertama tahun sebelumnya yang senilai Rp 29,05 miliar.
5. BTN Raup Laba Bersih Rp 723 M di Kuartal I-2019, Naik 5,67%
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada kuartal I-2019 membukukan laba bersih Rp 723 miliar. Jumlah tersebut naik 5,67% dibandingkan periode yang sama 2018.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam paparan kinerja kuartal I-2019. Capaian tersebut didukung oleh raihan pendapatan bunga yang naik 21,69% year-on-year menjadi Rp 6,4 triliun.
6. Induk Media Grup Bakrie Rugi Hingga Rp 1 T, Ini Pemicunya!
Anak usaha Grup Bakrie, lagi-lagi mengantongi kerugian. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mencatatkan rugi bersih hingga Rp 1,01 triliun sepanjang tahun lalu. Ini adalah kerugian terbesar perusahaan setidaknya dalam 10 tahun terakhir.
Tahun 2018 tampaknya sangat menantang bagi perusahaan. Tidak hanya penjualan yang tumbuh negatif, tapi pos pembiayaan utama, yaitu beban usaha pun melebar. Belum lagi terdapat pos-pos beban lain yang juga meroket.
7. Produsen Bir Bintang Beri Dividen Rp 583/Saham
Emiten produsen minuman beralkohol, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), membagikan dividen final sebesar Rp 583 per saham untuk tahun buku 2018, atau sebesar Rp 1,23 triliun. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham perseroan di Jakarta.
8. Puradelta Bagi Dividen Rp 1,01 T, Tiap Saham Dapat Berapa?
Emiten pengembang kawasan industri, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,01 triliun atau Rp 21 per saham kepada pemegang saham. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan perseroan.
9. Genjot Produksi, Timah Alokasikan Belanja Modal Rp 2,58 T
PT Timah Tbk (TINS) masih berfokus untuk meningkatkan kapasitas produksi, salah satunya dengan upaya pembangunan smelter untuk pengolahan mineral kadar rendah yang targetnya bisa segera beroperasi di tahun depan. Adapun kapasitas produksi perusahaan saat ini mencapai 54 ribu metrik ton.
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
IHSG juga menjadi indeks saham dengan kinerja terbaik di kawasan Asia. Sejatinya, mayoritas indeks saham kawasan Asia lainnya juga ditransaksikan menguat seperti IHSG. Namun, penguatan IHSG merupakan yang paling tinggi.
Beberapa emiten mulai merilis kinerja kuartal pertama 2019 sehingga ada baiknya sebelum membuka perdagangan hari ini, Rabu, kita melihat kembali peristiwa yang dilakukan emiten di hari perdagangan kemarin.
Perusahaan konstruksi dan tol milik negara, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), hingga Maret tahun ini hanya mampu membukukan pemasukan Rp 7,64 triliun, turun 20,76% year-on-year (YoY).
Jika dirinci, penyebab terpangkasnya penjualan JSMR pada kuartal I-2019 karena pos pemasukan utama perusahaan, yaitu pendapatan konstruksi anjlok 29,45% secara tahunan.
Akhir Maret 2019, perusahaan mampu mengantongi laba bersih Rp 584,83 miliar, naik tipis dibandingkan kuartal I-2018 yang tercatat Rp 582,99 miliar.
2. Mau Dicaplok Mandiri, Laba Permata Q1-2019 Melesat 131%
PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada kuartal I-2019 membukukan laba bersih senilai Rp 377 miliar. Perolehan tersebut melesat 131% dibandingkan periode yang sama 2018.
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh perbaikan kualitas kredit yang telah berhasil menurunkan biaya pencadangan kredit sebesar 71% menjadi Rp 133 miliar dibandingkan Rp 465 miliar di kuartal I-2018.
3. Laba Danamon Kuartal I-2019 Jatuh 11% Jadi Rp 933 M
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) melaporkan kinerja perolehan laba pada kuartal I-2019. Dalam periode tersebut laba Danamon tercatat Rp 933 miliar dibandingkan periode yang sama di 2018 yang sebesar Rp 1,04 triliun.
Penurunan laba ini disebabkan oleh turunnya pendapatan bunga bersih pada kuartal I-2019 menjadi Rp 3,54 triliun atau turun 2% dari 2018 di periode yang sama.
4. Wow! Q1-2019 Laba Sari Roti Naik Lebih Dua Kali Lipat
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) sepanjang kuartal pertama tahun ini mencatatkan kenaikan laba bersih sampai dengan 123,21% secara year-on-year (YoY). Jumlah tersebut naik menjadi Rp 64,85 miliar dibandingkan dengan laba bersih sepanjang kuartal pertama tahun sebelumnya yang senilai Rp 29,05 miliar.
5. BTN Raup Laba Bersih Rp 723 M di Kuartal I-2019, Naik 5,67%
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada kuartal I-2019 membukukan laba bersih Rp 723 miliar. Jumlah tersebut naik 5,67% dibandingkan periode yang sama 2018.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam paparan kinerja kuartal I-2019. Capaian tersebut didukung oleh raihan pendapatan bunga yang naik 21,69% year-on-year menjadi Rp 6,4 triliun.
6. Induk Media Grup Bakrie Rugi Hingga Rp 1 T, Ini Pemicunya!
Anak usaha Grup Bakrie, lagi-lagi mengantongi kerugian. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mencatatkan rugi bersih hingga Rp 1,01 triliun sepanjang tahun lalu. Ini adalah kerugian terbesar perusahaan setidaknya dalam 10 tahun terakhir.
Tahun 2018 tampaknya sangat menantang bagi perusahaan. Tidak hanya penjualan yang tumbuh negatif, tapi pos pembiayaan utama, yaitu beban usaha pun melebar. Belum lagi terdapat pos-pos beban lain yang juga meroket.
7. Produsen Bir Bintang Beri Dividen Rp 583/Saham
Emiten produsen minuman beralkohol, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), membagikan dividen final sebesar Rp 583 per saham untuk tahun buku 2018, atau sebesar Rp 1,23 triliun. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham perseroan di Jakarta.
8. Puradelta Bagi Dividen Rp 1,01 T, Tiap Saham Dapat Berapa?
Emiten pengembang kawasan industri, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,01 triliun atau Rp 21 per saham kepada pemegang saham. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan perseroan.
9. Genjot Produksi, Timah Alokasikan Belanja Modal Rp 2,58 T
PT Timah Tbk (TINS) masih berfokus untuk meningkatkan kapasitas produksi, salah satunya dengan upaya pembangunan smelter untuk pengolahan mineral kadar rendah yang targetnya bisa segera beroperasi di tahun depan. Adapun kapasitas produksi perusahaan saat ini mencapai 54 ribu metrik ton.
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular