Blue Bird Hadirkan Tesla & BYD, Transportasi Masa Depan

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
23 April 2019 08:54
Tesla Model X 75D A/T merupakan mobil listrik yang diperkenalkan Tesla pada 2016 silam.
Foto: Mobil listrik Blue Bird (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mimpi pemerintah untuk menghadirkan transportasi umum listrik di jalanan ibukota mulai terwujud. PT Blue Bird Tbk (BIRD), perusahaan taksi terbesar di Indonesia, menjadi pionir dengan melengkapi armadanya dengan mobil listrik.

Emiten transportasi ini meluncurkan 29 kendaraan listrik sebagai armada barunya. Rinciannya 25 unit kendaraan listrik asal China, BYD e6 A/T dan 4 unit Tesla Model X 75D A/T.

Tesla Model X 75D A/T merupakan mobil listrik yang diperkenalkan Tesla pada 2016 silam. Model ini mengandalkan baterai berkapasitas 75 kWh yang dapat melesat hingga kecepatan 210 km/jam. Sedangkan jarak tempuh di klaim bisa mencapai 380 km.

Sementara mobil BYD E6 A/T adalah mobil listrik yang diluncurkan pada 2010 silam. Mobil listrik ini memang sudah dijadikan taksi di China, AS, Belgia, Belanda dan Inggris. Jarak tempuh mobil ini diklaim mencapai 300 km. Kapasitas baterainya mencapai 75 kWh. Harga mobil ini berkisaran US$35.000 (Rp 490 juta) hingga US$74.000 (Rp 1,04 miliar).

Lalu, jika baterainya habis, nge-chargenya di mana?

Direktur BIRD Adrianto Djokosoetono menjelaskan, dengan bermodalkan dana Rp 40 miliar yang bersumber dari dana reserach and development (R&D) perusahaan, sudah bisa disiapkan mobil sekaligus infrastruktur pemasangan stasiun pengisian listrik (SPL), paling tidak, ada 12 unit yang terpasang di kantor pusat BIRD di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

"Jadi dana Rp 40 miliar sudah termasuk SPL, dan infra pemasangan SPL di kantor kami sebanyak 12 charging station," ungkap Adrianto, di Kantor Pusat Blue Bird Group, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Adapun, untuk mengisi daya beterai, dibutuhkan waktu tujuh jam dengan kapasitas listrik rumahan 10.000 kWh. Saat ini harga Tesla Model X 75D A/T paling murah US$200 ribu atau setara Rp 2,8 miliar.

Dengan menggunakan taksi listrik ini, Bluebird mengklaim akan mampu menghilangkan 434,09 kg emisi CO2 atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter, dan penambahan 2000 unit mobil listrik pada periode tahun 2020 - 2025 akan menghilangkan 21.704.760 kg emisi CO2 atau setara dengan konsumsi BBM sebanyak 94.909.091 liter.

Di sisi lain, agar transportasi ini bisa berjalan lancar, tentunya peran PLN sangat dibutuhkan. Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero) Haryanto WS menuturkan, PLN akan menyuplai penuh pasokan listrik untuk Blue Bird, termasuk untuk 19 charging station taksi listrik atau e-taxi yang dilaunching Blue Bird.

Lebih lanjut, Haryanto mengatakan, sejak 26 Oktober 2018, PLN Disjaya bersama Blue Bird setuju untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik di Indonesia melalui penandatanganan nota kesepahaman terkait penyediaan tenaga listrik untuk seluruh charging station milik Blue Bird.

"Sejak momen tersebut, kini akhirnya terwujud launching E-Taxi Blue Bird dengan 19 unit charging station di kantor Blue Bird yang menggunakan listrik dari PLN," ujarnya.

Selain itu, Haryanto menyebut, konsumsi listrik masing-masing charging station berada di kisaran 41.500 VA, atau setara 40.000 watt. Untuk itu, dengan peluncuran E-Taxi ini, Blue Bird telah mengupgrade layanan kelistrikan dari PLN,

"Yang semula hanya menggunakan daya sebesar 414.000 VA kemudian tambah daya menjadi 1.385.000 VA," pungkas Haryanto.
(hps) Next Article Mantap! Suami Nikita Willy Dapat Rp10,49 M dari Blue Bird

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular