
Data Manufaktur Lemah, Bursa Eropa Tetap Ditutup Menguat
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
19 April 2019 06:20

Brussels, CNBC Indonesia - Bursa Eropa ditutup menguat pada perdagangan Kamis (18/4/2019) waktu setempat. Efek negatif dari data purchasing manager index (PMI) manufaktur di sejumlah negara tak mampu menyeret turun bursa di Benua Biru.
Pan-European STOXX 600 ditutup menguat 0,2% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Penguatan tampak di seluruh sektor.
CNBC International melaporkan, mulanya Bursa Eropa dibuka di teritori negatif setelah rilis data PMI manufaktur yang lemah dari Prancis dan Jerman. Data manufaktur Jerman berada di bawah ekspektasi, sementara data Prancis juga menunjukkan penurunan output.
Data PMI manufaktur yang lemah memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi di wilayah tersebut. Mata uang euro terhadap dolar AS pun jatuh ke level terendah (dalam sepekan) setelah data itu dirilis.
Namun, perhatian investor segera teralihkan seiring laporan keuangan sejumlah emiten kakap. Raksasa barang-barang consumer Unilever dan perusahaan energi Schneider Electric melaporkan pendapatan perusahaan di atas ekspektasi pasar. Harga saham Unilever dan Schneider Electric pun naik sekitar 3%.
Simak video rencana Bank Sentral Eropa menunda kenaikan suku bunga di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article BI: Pelemahan Rupiah di Tengah Corona Relatif Rendah
Pan-European STOXX 600 ditutup menguat 0,2% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Penguatan tampak di seluruh sektor.
Data PMI manufaktur yang lemah memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi di wilayah tersebut. Mata uang euro terhadap dolar AS pun jatuh ke level terendah (dalam sepekan) setelah data itu dirilis.
![]() |
Namun, perhatian investor segera teralihkan seiring laporan keuangan sejumlah emiten kakap. Raksasa barang-barang consumer Unilever dan perusahaan energi Schneider Electric melaporkan pendapatan perusahaan di atas ekspektasi pasar. Harga saham Unilever dan Schneider Electric pun naik sekitar 3%.
Simak video rencana Bank Sentral Eropa menunda kenaikan suku bunga di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article BI: Pelemahan Rupiah di Tengah Corona Relatif Rendah
Most Popular