Data Tenaga Kerja Gagal Angkat Poundsterling

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 April 2019 10:59
Mata uang poundsterling Inggris ternyata tidak mampu membendung keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS).
Ilustrasi Poundsterling (REUTERS/Leonhard Foeger)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang poundsterling Inggris ternyata tidak mampu membendung keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS). Padahal data ketenagakerjaan di Negeri Ratu Elizabeth cukup memuaskan.

Pada penutupan perdagangan kemarin, sterling berada di GBP 1,3048/US$. Melemah 0,37% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.

Sterling sempat menguat ke GBP 1,3301/US$ setelah pengumuman data ketenagakerjaan. Badan Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan tingkat pengangguran pada Februari sebesar 3,9%, terendah dalam 44 tahun terakhir. 

Tidak hanya itu, kenaikan upah rata-rata juga masih berada di 3,5% yang menjadi kenaikan tertinggi dalam 10 tahun. Sejak pertengahan 2018, upah pekerja Inggris terus dalam tren meningkat.



Namun data-data itu kandas karena sengkarut Brexit yang masih saja terjadi. Mengutip Reuters, Pimpinan Partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan tidak ada kesepakatan yang dicapai antara oposisi dengan pemerintah terkait wilayah pabean di Kepalauan Irlandia (Irish Backstop).

Pernyataan pimpinan oposisi di Inggris tersebut langsung membuat poundsterling melemah. Berkali-kali proposal yang dibuat PM May gagal meraih suara mayoritas saat voting.

Ketidakpaastian Brexit menjadi satu-satunya ganjalan bagi ekonomi Inggris. Sekali lagi isu politik akan menjadi penggerak utama mata uang Negeri John Bull.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Aksi Ambil Untung Lemahkan Yen?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular